Modifikasi karet alam menggunakan pati (starch) dilakukan untuk meningkatkan kualitas karet alam serta meningkatkan kekuatan mekanis. Pati termasuk polimer yang sering dikembangkan dengan monomer atau beberapa polimer, karena memiliki sifat kekuatan tarik yang tinggi. Modifikasi karet alam menggunakan pati dilakukan dengan menambahkan kalium persulfat sebagai inisiator dan asam akrilat sebagai monomer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi inisiator dan monomer terhadap persen grafting karet alam/starch, spektrum karet alam/pati dengan asam akrilat, dan morfologi hasil grafting karet alam dengan membandingkan pati termodifikasi dan tak termodifikasi. Variasi konsentrasi inisiator kalium persulfat yang digunakan berkisar 1 – 3%, sedangkan variasi jumlah monomer asam akrilat berkisar 22 – 30%. Hasil penelitian menunjukkan nilai persen grafting tertinggi yaitu pada konsentrasi inisiator 3% yaitu sebesar 58,28%, sedangkan variasi monomer menunjukkan hasil optimum pada penambahan monomer 28% dari pati yaitu 45,94%. Hasil Fourier Transform Infrared (FTIR) pada sampel menunjukkan munculnya peak pada panjang gelombang sekitar 1244,78 cm-1 yaitu gugus C-O-C yang menandakan adanya senyawa pati serta panjang gelombang sekitar 1739,62 cm-1 yaitu gugus C=O yang menandakan adanya asam akrilat. Morfologi sampel grafting karet alam dengan pati termodifikasi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pati tak termodifikasi.