2021
DOI: 10.31328/js.v4i1.1656
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kontinyuitas Pendampingan Pelaku Ekonomi Kreatif Berbasis Singkong Selama Terjadi Wabah Covid-19 Guna Menjaga Eksistensi dan Keberlangsungan Usahanya Melalui Stimulan Dana Usaha

Abstract: Tujuan pendidikan dan pendampingan (P2) ini adalah untuk melakukan pemantauan pada kelompok ekonomi kretif saat wabah covid-19. Kelompok sasaran pada pengabdian ini adalah pelaku ekonomi kreatif khususnya saat terjadi masa diberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar 2020) dengan metode yang dilakukan melalui pendampingan secara terus menerus.Hasil pengabdian menjukkan bahwa (i) keberhasilan aktivitas hulu, yaitu usahatani singkong yang dilakukan oleh kelompok sasaran memberikan dampak pada ‘roda’ perek… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(11 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Munculnya rekayasa ini diawali dari temuan hasil penelitian Masyhuri, dkk. (Machfudz and Khoiriyah, 2013;Machfudz, 2020Machfudz, , 2021aMachfudz, , 2021bMahfudz, 2020;Masyhuri, 2020) bahwa pelaku ekonomi kreatif mengalami kesulitan bahan baku (Gambar 1). Semangat memunculkan JGTS dalam rangka mengantisipasi menjaga kontinyuitas singkong dalam rangka untuk menopang kepada para pelaku ekonomi kreatif utamana makanan siap saji berbasis singkong.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Munculnya rekayasa ini diawali dari temuan hasil penelitian Masyhuri, dkk. (Machfudz and Khoiriyah, 2013;Machfudz, 2020Machfudz, , 2021aMachfudz, , 2021bMahfudz, 2020;Masyhuri, 2020) bahwa pelaku ekonomi kreatif mengalami kesulitan bahan baku (Gambar 1). Semangat memunculkan JGTS dalam rangka mengantisipasi menjaga kontinyuitas singkong dalam rangka untuk menopang kepada para pelaku ekonomi kreatif utamana makanan siap saji berbasis singkong.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Metode yang dilakukan menggunakan metode yang dikemukakan oleh O'Brien dijelaskan empat tahap dalam melakukan penelitian, yaitu: perencanaan, tindakan, refleksi dan semua tahapan dilakukan dengan pendekatan group discussion (FGD) untuk mengambil kesepakatan bersama. Hasil pengabdian dapat dipaparkan berikut ini (Machfudz and Khoiriyah, 2013;Machfudz, 2020Machfudz, , 2021aMachfudz, , 2021bMahfudz, 2020;Masyhuri, 2020), (i) rekayasa kelayakan model usahatani yang inovatif (efesien) dari segala bidang melalui control lingkungan yang terintegrasi, adalah dengan pemanfaatan lahan marginal. Hal ini sebagai kelanjutan (sustainable) pada program penelitian sebelumnya berdasarkan pada roadmap penelitian ini; (ii) kaji tindak (action research) pelatihan dan pendampingan agroindustri tepung, mie dan beras singkong.…”
unclassified
“…Ketangguhan yang ia diindikasikan dengan semangat usaha yang mereka nampaknya, aspek produksi kualitasnya tetap terjaga. Tiga hal yang menjadi indikator keberhasilan pendampingan, yaitu (i) pendapatan kelompok dampingan naik; (ii) terbentuknya kemitraan antar fihak dan (iii) sikap dan prilaku mandiri kelompok dampingan pasca pelaksanaan program (Mahfudz, 2020;Andriani and Machfudz, 2021;Machfudz, 2021).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Dikarenakan di pasar digital ini para pelaku harus dapat bersaing dengan perusahaan besar yang selama pandemi juga beralih menggunakan platform digital. Ketiga, diperlukan penguatan edukasi literasi digital dan penguatan sumber daya manusia para pelaku usaha UMKM (Wardhana, 2015;Farell, Thamrin and Novid, 2019;Saputeri and Abidin, 2019;Anggoro and Hasugian, 2020;Kumala and Junaidi, 2020;Sumarni and Melinda, 2020;Susanti, 2020;Susanti, Istiyanto and Jalari, 2020;Wibowo and Santoso, 2020;Machfudz, 2021). Sebab selama ini literasi digital dan kualitas sumber daya manusia para pelaku UMKM sangat minim, sehingga berdampak pada kurang maksimalnya dalam memproduksi produk unggulan masingmasing.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 pada saat ini yang mengakibatkan beberapa pengusaha mulai mencari jalan untuk menjual produk mereka dikarenakan beberapa lini bisnis tidak dapat beroperasi secara maksimal jika secara offline. Dari beberapa kategori bisnis di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau (UMKM) merupakan salah satu kategori bisnis yang mendapatkan dampak dari pandemi COVID-19, dikarenakan keuangan dari pelaku bisnis kategori UMKM beberapa bahkan belum stabil sebelum adanya pandemi COVID-19 dan makin diperparah dengan adanya pandemi tersebut (Anggoro and Hasugian, 2020; Kumala and Junaidi, 2020;Machfudz, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified