Konsep Terikat Dan Terlepas Dalam Matius 16: 19 Dan Implikasinya Bagi Pemimpin Gereja

Muryati, Muryati; Abrillian, Melvin; Marbun, Purim; Setianto, Yusak

doi:10.38091/man_raf.v8i2.219

Cited by 2 publications

(4 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Ini menjadi pengingat bagi para pemimpin gereja untuk tidak memanfaatkan otoritasnya demi pencapaian tujuan diri, keluarga atau kelompok. Seringkali terjadi, pemimpin gereja merasa bahwa menjadi hak pemimpin sepenuhnya untuk menggunakan otoritas tersebut (Muryati et al, 2022). Karena pemilik otoritas adalah Tuhan maka hanya Dia yang boleh menggunakannya sesuai tujuan-Nya.…”

Section: Refleksi Otoritas Dalam Matius 25:14-30unclassified

“…Masa kini terdapat para pemimpin gereja yang karena merasa sebagai pemimpin tertinggi maka berhak bertindak sesuai keinginan diri sendiri.Tercipta kepemimpinan yang dominatif atau 'one man show' (Chairi, 2019). Muncul pula istilah 'gaya bebas" pemimpin gereja yang pada akhirnya timbul berbagai tindakan pelanggaran norma etika masyarakat (Muryati et al, 2022). Hal inilah yang menjadi kewaspadaan pemimpin gereja masa kini.…”

Section: Implementasi Pada Kehidupan Masa Kiniunclassified

“…Copyright© 2023; CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen dengan kepemimpinan gereja masa kini (Muryati et al, 2022). Kajian ini memberikan simpulan bahwa Matius 16:19 menyatakan tentang otoritas Petrus dan para murid yang dipercaya memimpin jemaat mula-mula.…”

unclassified

See 2 more Smart Citations

Kajian Teologis atas Konsep Otoritas dalam Matius 25:14-30 dan Refleksinya bagi Kepemimpinan Gereja Era Digital

Arifianto¹,

Joswanto²

2023

CHARISTHEO

View full text Add to dashboard Cite

Every leader, including the church leaders, always had the authority to carry out his functions and duties. However, some facts showed that the leaders misused the authority for the benefit of themselves or their groups. This study provided an understanding of the term authority found in the text of Matthew 25:14-30 and its reflections for the church leaders in the digital era. The method of the study was a literature study approach, using literature from various sources with relevant themes. The results showed that according to Matthew 25:14-30, there were five main principles needed to carry out authority, namely: one, human’s authority belonged to God and was entrusted to be used for a purpose. Two, the authority of the leaders was used for His glory, according to His plans and purposes. Three, authority was a proof that God gave men freedom of action. Four, trust and loyalty were the developers of authority. Five, authority always contained demands for responsibility to God. These five principles made the core of implementations to establish a Divine-quality self which became the main key of today's church leaders. AbstrakSetiap pemimpin, termasuk pemimpin gereja, selalu memegang otoritas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Namun terdapat berbagai fakta yang menunjukkan bahwa para pemimpin menyalahgunakan otoritas terebut demi kepentingan diri atau kelompok. Kajian ini memberikan pemahaman tentang otoritas yang terdapat dalam teks matius 25:14-30 dan refleksinya bagi para pemimpin gereja di era digital. Metode kajian ini menggunakan pendekatan studi pustaka dari berbagai literatur dengan tema relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai kajian Matius 25:14-30 ditemukan bahwa dalam sebuah otoritas termuat lima prinsip utama yang perlu dilakukan dalam menunaikan otoritas yaitu: satu, otoritas manusia adalah milik Tuhan yang dipercayakan untuk dipergunakan dengan suatu tujuan. Dua, otoritas pemimpin dipergunakan bagi kemuliaan-Nya, sesuai rencana dan tujuan-Nya.Tiga, otoritas sebagai bukti bahwa Tuhan memberikan kebebasan bertindak pada manusia. Empat, kepercayaan dan kesetiaan adalah pembangun otoritas. Lima, dalam otoritas selalu termuat tuntutan pertanggungjawaban kepada Tuhan Lima prinsip tersebut menghasilkan inti implementasi yaitu membangun diri berkualitas Ilahi menjadi kunci pokok para pemimpin gereja di masa kini. dalam menjalankan tugas kepemimpinan di era digital.Kata Kunci: Konsep Otoritas; Otoritas Kristen; Kepemimpinan Kristen; Otoritas Kepemimpinan

show abstract

Section: Refleksi Otoritas Dalam Matius 25:14-30unclassified

Section: Implementasi Pada Kehidupan Masa Kiniunclassified

See 1 more Smart Citation

Kajian Teologis atas Konsep Otoritas dalam Matius 25:14-30 dan Refleksinya bagi Kepemimpinan Gereja Era Digital

Arifianto¹,

Joswanto²

2023

CHARISTHEO

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Gambar 1 Catatan Tahunan (Catahu) Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2020 (Mustafainah and Dkk. 2020, 7) Kekuasaan atau otoritas merupakan suatu kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan mereka untuk memengaruhi orang lain (Muryati et al 2022). Kekuasaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti melalui jabatan atau posisi, kekayaan, dan kekuatan fisik.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Hagar Yang Tertindas: Analisis Relasi-Kuasa Dalam Kejadian 16:1-16

Muryati

2023

BNF

View full text Add to dashboard Cite

Dasar terbentuknya relasi antara atasan dan bawahan adalah saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini akan menciptakan iklim keharmonisan antara keduanya, jauh dari konflik. Namun, faktanya ditemukan konflik antara atasan dan bawahan yang menyebabkan kekerasan yang dilakukan atasan/majikan terhadap bawahannya. Hal ini memperlihatkan bahwa relasi adalah aspek dari kekuasaan. Kasus ini menimpa Hagar yang terekam dalam Kejadian 16:1-16. Hagar yang berstatus hamba mendapat tindak kekerasan yang dilakukan oleh majikannya yaitu Sarai. Sikap Hagar yang meremehkan Sarai karena ia mengandung memantik terjadinya kekerasan tersebut. Sarai yang tersakiti dan menderita, menggunakan otoritasnya untuk menindas Hagar. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan relasi-kuasa dengan kekerasan yang dialami oleh Hagar di Kejadian 16:1-16. Metode yang digunakan adalah kualitatif berbasis studi pustaka murni dengan pendekatan sosial-kultur. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penyalahgunaan kekuasaan yang berdampak kekerasan pada Hagar dipicu oleh kultur yang berlaku saat itu dan emosi Sarai atas penghinaan Hagar.

show abstract

Konsep Terikat Dan Terlepas Dalam Matius 16: 19 Dan Implikasinya Bagi Pemimpin Gereja

Cited by 2 publications

References 9 publications

Kajian Teologis atas Konsep Otoritas dalam Matius 25:14-30 dan Refleksinya bagi Kepemimpinan Gereja Era Digital

Kajian Teologis atas Konsep Otoritas dalam Matius 25:14-30 dan Refleksinya bagi Kepemimpinan Gereja Era Digital

Hagar Yang Tertindas: Analisis Relasi-Kuasa Dalam Kejadian 16:1-16

Contact Info

Product

Resources

About