2018
DOI: 10.17977/jptpp.v3i5.11100
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Diri dan Keterbukaan Diri Remaja Broken Home yang Diasuh Nenek

Abstract: <p><strong>Abstract:</strong> The aim of our study was to find out the children of divorced couples’s self-concept and self-disclosure who raised by their grandmother (grand parenting). This study used a qualitative approach - a case study. Subjects were two adolescents who live in the Village of Blitar City with an age range of 12—14 years. We use in-depth interviews, observations and document studies to collect data. Results show that subject’s saw themselves as a bad individual, bad influe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(9 citation statements)
references
References 13 publications
(14 reference statements)
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Label "berbeda" inilah yang memicu pikiran yang tidak rasional, bahwa mereka akan sulit beradaptasi dengan temanteman yang bersal dari keluarga yang utuh. Warren et, al (Irani & Laksana, 2018) mengatakan bahwa anak korban perceraian memang sulit untuk beradaptasi. Mereka memerlukan perhatian lebih untuk untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik.…”
Section: Diri Dan Kemampuan Bersosialisasi Yang Rendahunclassified
“…Label "berbeda" inilah yang memicu pikiran yang tidak rasional, bahwa mereka akan sulit beradaptasi dengan temanteman yang bersal dari keluarga yang utuh. Warren et, al (Irani & Laksana, 2018) mengatakan bahwa anak korban perceraian memang sulit untuk beradaptasi. Mereka memerlukan perhatian lebih untuk untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik.…”
Section: Diri Dan Kemampuan Bersosialisasi Yang Rendahunclassified
“…Hal ini sejalan dengan pendapat Irani & Laksana (2018) nenek dan kakek ketika mengasuh cucu mereka, mengutamakan kebahagiaannya sang cucu namun sering tanpa batas sehingga terlampau menyayangi juga terlalu mengikuti semua keinginan sang cucu tanpa mempertimbangkan dan melihat apa yang menjadi efek baik dan buruknya. Akibatnya, pola asuh yang diterapkan tersebut dapat mengakibatkan dampak pada anak yang tidak diasuh langsung oleh orangtuanya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja yang mengalami perceraian orang tua tidak jarang lebih memilih untuk menyimpan kesedihannya sendiri, ditambah lagi pada periode ini remaja merasa mampu menyelesaikan masalah dengan sendirinya dan menolak bantuan dari orang dewasa (Hurlock, 2002). Remaja yang mengalami broken home memiliki kesulitan untuk terbuka kepada orang dan juga kesulitan dalam mengatasi permasalahan, mengekspresikan emosi dan cenderung memandang diri lebih negatif atau buruk lain (Irani & Laksana, 2018). Sehingga tidak heran jika remaja yang mengalami broken home akan lebih rentan mengalami frustasi (Irani & Laksana, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja yang mengalami broken home memiliki kesulitan untuk terbuka kepada orang dan juga kesulitan dalam mengatasi permasalahan, mengekspresikan emosi dan cenderung memandang diri lebih negatif atau buruk lain (Irani & Laksana, 2018). Sehingga tidak heran jika remaja yang mengalami broken home akan lebih rentan mengalami frustasi (Irani & Laksana, 2018). Oleh karena itu, remaja perlu belajar untuk menyalurkan emosi atau membicarakan masalah pribadinya dengan orang lain untuk mendapatkan pandangan yang baru bahkan mendapatkan jalan keluar dari permasalahannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified