2022
DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.525
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konseling, Informasi, dan Edukasi Penggunaan Obat Antinyeri pada Manajemen Penanganan Nyeri Dismenore Remaja

Abstract: Manajemen penanganan nyeri dismenore diperlukan bagi remaja perempuan agar mereka mampu mengatasi keluhan nyeri dismenore secara mandiri dan menjadi lebih produktif ditengah periode menstruasinya. Tema yang diangkat pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh Tim Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Bumigora terkait permasalahan kesehatan reproduksi dan penanganan nyeri dismenore. Kegiatan ini menyasar pada peserta didik usia remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Mataram. Pelaksanaan kegiata… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kholisotin et al, 2021) yang mengemukakan pengetahuan siswa meningkat tentang manajemen nyeri non farmakologi setelah diberikan edukasi kesehatan. Informasi dan edukasi terkait masalah kesehatan memang perlu untuk dilakukan demi peningkatan pengetahuan karena masih banyak remaja yang belum mendapatkan informasi khususnya tentang kesehatan reproduksi (Umboro et al, 2022). Adapun beberapa manajemen nyeri yang dapat dilakukan selain rileksasi dan distraksi yaitu terapi musik (Nurmalisa, 2020), akupresure (Sudjarwo & Solikhah, 2023), massage (Rindriani & Adriani, 2022), akupuntur (Sholihah, Widyastari, & Hastuti, 2021) dan guided imagery (Khasanah, & Astuti, 2017;Neli & Ismansyah, 2023) Adapun pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan pilihan pasien dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, durasi pemberian, teknik pemberian terapi, dan aspek lainnya (Nurmalisa, 2020).…”
Section: Pelaksanaan Kegiatan Dapat Terlihat Pada Gambar Berikutunclassified
“…Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kholisotin et al, 2021) yang mengemukakan pengetahuan siswa meningkat tentang manajemen nyeri non farmakologi setelah diberikan edukasi kesehatan. Informasi dan edukasi terkait masalah kesehatan memang perlu untuk dilakukan demi peningkatan pengetahuan karena masih banyak remaja yang belum mendapatkan informasi khususnya tentang kesehatan reproduksi (Umboro et al, 2022). Adapun beberapa manajemen nyeri yang dapat dilakukan selain rileksasi dan distraksi yaitu terapi musik (Nurmalisa, 2020), akupresure (Sudjarwo & Solikhah, 2023), massage (Rindriani & Adriani, 2022), akupuntur (Sholihah, Widyastari, & Hastuti, 2021) dan guided imagery (Khasanah, & Astuti, 2017;Neli & Ismansyah, 2023) Adapun pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan pilihan pasien dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, durasi pemberian, teknik pemberian terapi, dan aspek lainnya (Nurmalisa, 2020).…”
Section: Pelaksanaan Kegiatan Dapat Terlihat Pada Gambar Berikutunclassified
“…Briefing pada hari pertama di taman sangkareang Gambar 3. Edukasi long covid dan vitamin pada masyarakat pada hari pertama Metode penyampaian informasi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pada masa pandemi ini (Umboro et al, 2022). Pada pengabdian ini metode concurrent dipilih karena efektif digunakan pada masyarakat dengan tingkat pendidikan dan rentang usia masyarakat yang beragam mulai usia 15 tahun -65 tahun baik laki-laki maupun perempuan.…”
Section: Gambar 1 Salah Satu Contoh Vitaminunclassified