The Kitchen as Laboratory 2013
DOI: 10.7312/columbia/9780231153454.003.0006
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konjac Dondurma

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hasil tepung fermentasi porang terbaik ditentukan dengan membandingkan hasil kadar oksalat, kadar glukomanan, dan kadar protein dari tepung fermentasi porang yang menggunakan bakteri L.plantarum dan bakteri L.rhamnosus dengan lama waktu fermentasi 3 dan 5 hari menurut syarat mutu tepung glukomanan dari Proffesional standard of the people's republic of china for agriculture (2002) dan Johnson (2007). Berikut perbandingan parameter tepung fermentasi porang dengan standar mutu tepung glukomanan pada Tabel 5.…”
Section: Tepung Fermentasi Porang Terbaikunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hasil tepung fermentasi porang terbaik ditentukan dengan membandingkan hasil kadar oksalat, kadar glukomanan, dan kadar protein dari tepung fermentasi porang yang menggunakan bakteri L.plantarum dan bakteri L.rhamnosus dengan lama waktu fermentasi 3 dan 5 hari menurut syarat mutu tepung glukomanan dari Proffesional standard of the people's republic of china for agriculture (2002) dan Johnson (2007). Berikut perbandingan parameter tepung fermentasi porang dengan standar mutu tepung glukomanan pada Tabel 5.…”
Section: Tepung Fermentasi Porang Terbaikunclassified
“…dan membelah diri secara eksponensial sampai jumlah maksimum yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan nutrisi di dalam media(Usman et al 2018), sehingga pada proses fermentasi banyak laktosa yang diubah oleh bakteri asam laktat menjadi asam laktat yang membuat kadar asam laktat tepung fermentasi porang yang difermentasi oleh bakteri pada standar mutu tepung porang yaitu maksimal kurang dari 0.081%(Johnson 2007), hal ini dapat terjadi karena proses fermentasi yang dilakukan pada porang masih terlalu cepat, sehingga bakteri L.plantarum dan bakteri L.rhamnosus belum maksimal dalam mendegradasi oksalat. Selain itu, kemampuan bakteri itu sendiri dalam mendegradasi oksalat dapat mempengaruhi kadar oksalat yang dihasilkan.…”
unclassified