2022
DOI: 10.14710/jkli.21.3.293-300
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kondisi Fisik Air Sungai Dan Kandungan Logam Kromium Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Studi Di Sungai Kreongan Sekitar Industri Batik X, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember)

Abstract: Latar belakang: Industri batik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila limbahnya dibuang ke sungai tanpa proses pengolahan. Limbah cair batik yang dihasilkan dari proses pewarnaan mengandung kromium. Kromium memiliki sifat karsinogenik dan nonbiodegradabel yang berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi fisik air Sungai Kreongan dan ikan nila, serta mengetahui kandungan Cr dalam daging ikan nila.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskrip… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
(5 reference statements)
0
1
0
Order By: Relevance
“…Kromium merupakan zat pencemar yang apabila masuk ke lingkungan seperti sungai dan mencemari air maka semakin lama akn mencemari tanah dengan meresap ke dalam sumber air sumur warga, yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan masalah kesehatan (Putri et al, 2022). Terutama dalam bentuk Cr (IV), logam kromium bersifat sangat beracun dan tergolong dalam logam berat limbah atau biasa disebut Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Kromium merupakan zat pencemar yang apabila masuk ke lingkungan seperti sungai dan mencemari air maka semakin lama akn mencemari tanah dengan meresap ke dalam sumber air sumur warga, yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan masalah kesehatan (Putri et al, 2022). Terutama dalam bentuk Cr (IV), logam kromium bersifat sangat beracun dan tergolong dalam logam berat limbah atau biasa disebut Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…Mercury used in gold purification is disposed of in the river body, resulting in pollution of river water. Mercury pollution in the Tebaung River, Kapuas Hulu amounted to 0.0063 mg/l (Astika, 2017;Triana et al, 2012). Mercury monitoring and evaluation as a result of PETI can be done with spatial analysis.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%