Optimalisasi penggunaan lahan rawa pasang surut untuk meningkatkan produktivitas dan hasil padi dapat dilakukan dengan peningkatan indeks pertanaman (IP). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi peluang peningkatan indeks pertanaman melalui penggunaan varietas unggul baru padi. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Desember 2019 di Desa Sukaraja, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dengan menguji tiga kombinasi pola tanam yang diulang empat kali. Perlakuan pola tanam yaitu: P1: Regas (musim tanam /MT 1)-Regas (MT 2); P2: Inpara 2 (MT 1)-Inpara 2 (MT 2); P3: Inpara 2 (MT 1)-Inpari 19 (MT 2)-Inpari 19 (MT 3). Regas adalah varietas lokal yang umum ditanam petani, Inpara 2 adalah varietas unggul baru (VUB) adaptif lahan rawa, dan Inpari 19 adalah VUB berumur genjah. Budidaya yang diterapkan yaitu Rawa Pasang Surut Intensif, Super, dan Aktual (RAISA). Pengamatan dilakukan terhadap karakter pertumbuhan dan hasil, serta perbandingan hasil antar pola tanam. Pola tanam padi-padi dengan VUB adaptif rawa (Inpara 2) merupakan pola tanam dengan hasil tertinggi sebesar 11.35 ton ha-1 GKG atau 34.6% lebih tinggi dibanding padi lokal. Indeks pertanaman di lahan rawa pasang surut berpeluang ditingkatkan menjadi tiga kali tanam pada kondisi curah hujan tahunan tinggi dengan didukung pendekatan varietas hasil tinggi dan umur pendek.
Kata kunci: budidaya lahan rawa, optimalisasi lahan, padi rawa, pola tanam, RAISA