2021
DOI: 10.18592/jsi.v8i2.3951
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kompetensi Emosi (Ekspresi dan Pemahaman Emosi) pada Anak Usia Prasekolah

Abstract: Children"s emotional competence will affect their psychosocial health. The purpose of this study is to provide an overview of emotional competency (expression and understanding) in preschool children (aged 4-5 years) in kindergarten "X" Jatinangor. This research uses qualitative method with a case study approach. The research subjects were children aged 4-5 years who attended kindergarten "X" Jatinangor. The research instrument used interviews and observations of the subject as the main participants and interv… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Secara konkrit kemampuan anak usia dini dalam mengenal emosi ditandai dengan kemampuan mengidentifikasi emosi yang sedang dirasakan dan mengkomunikasikannya. Dengan kata lain, anak mampu memberikan label atau menyebutkan jenis emosi yang dirasakan dengan tepat, menyadari penyebab suatu emosi, dan mampu mengungkapkan emosi yang dirasakan secara verbal maupun non-verbal (Erlita & Abidin, 2020). Sedangkan anak dengan kemampuan mengenali emosi diri yang rendah akan cenderung menutup diri, mudah cemas dan depresi, mengalami kesulitan dalam konsentrasi atau berpikir, serta cenderung agresif (Goleman, 2003).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Secara konkrit kemampuan anak usia dini dalam mengenal emosi ditandai dengan kemampuan mengidentifikasi emosi yang sedang dirasakan dan mengkomunikasikannya. Dengan kata lain, anak mampu memberikan label atau menyebutkan jenis emosi yang dirasakan dengan tepat, menyadari penyebab suatu emosi, dan mampu mengungkapkan emosi yang dirasakan secara verbal maupun non-verbal (Erlita & Abidin, 2020). Sedangkan anak dengan kemampuan mengenali emosi diri yang rendah akan cenderung menutup diri, mudah cemas dan depresi, mengalami kesulitan dalam konsentrasi atau berpikir, serta cenderung agresif (Goleman, 2003).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Emosi didefinisikan oleh Santrock (2011) sebagai perasaan atau afeksi yang muncul ketika seseorang berada dalam situasi yang berarti bagi orang tersebut. Perilaku yang mencerminkan kenyamanan atau ketidaknyamanan dengan keadaan atau interaksi yang dialami berfungsi sebagai representasi dari emosi (Erlita & Abidin, 2021) Di jaman yang semakin canggih teknologi telah menjadi alat informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini, segala sesuatu bisa diselesaikan dengan cara Jambura Early Childhood Education Journal, Vol. (5) (2), (Juli) ( 2023), (291-303) | 294 yang praktis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peserta didik pada tingkatan SD berada pada fase awal belajar yang memiliki keterbatasan pengetahuan dan kemampuan merespon emosi. Pada penelitian Erlita, anak usia 4-5 tahun atau pra sekolah dasar masih memiliki keterbatasan dalam melabeli emosi-emosi baik emosi peserta didik lain, lingkungan bahkan diri sendiri (Erlita & Abidin, 2021).…”
Section: Meningkatkan Kegiatan Kolaborasiunclassified