Metode storytelling merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam pengenalan emosi pada anak usia dini. Storytelling juga merupakan metode yang menarik untuk dilakukan karena metode ini melibatkan seorang guru dalam bercerita dengan menggunakan ekspresi baik wajah maupun suara, intonasi bercerita, dan alat yang digunakan ketika bercerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah metode storytelling dapat memperkenalkan emosi kepada anak usia 4-5 tahun. Jenis pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian atau pengumpulan data di ambil di salah satu PAUD Surabaya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 2 orang anak, yang berada di kelas Pre - K2 yang berusia 4-5 tahun, dengan melibatkan guru di sekolah tersebut sebagai informan. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan observasi, atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah metode storytelling efektif digunakan untuk mengenalkan emosi pada anak usia dini. Melalui storytelling, anak belajar mengenali emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita, mampu menyebutkan nama emosi, lebih mudah mengingat emosi yang telah diperkenalkan sebelumnya, dan dapat mengaitkan emosi tersebut dengan dirinya sendiri.