Komparasi Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Di BEI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai perbedaan kinerja keuagan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi yang menggunakan beberapa variable rasio keuangan diantaranya Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian yang merupakan penelitian komparatif. Data penelitian bersumber dari BEI yang mengambil data perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di tahun 2015 dan empat tahun setelah melakukan merger dan akuisisi di tahun 2015, sehingga periode peneltian ini adalah pada tahun 2013-2019. Pemilihan sampel diambil dengan metode purposive sampling dari total 34 perusahan didapat 10 perusahaan yang memenuhi kriteria yang diambil sabagai sampel dengan periode pengamatan 7 tahun maka didapat total sampling data 70 data. Metode penelitian menggunakan uji beda dengan hasil penelitian antara lain terdapat perbedaan kinerja keuagan antara sebelum dan sesudah merger dengan beberapa variasi tahun dengan menggunakan variable Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) tetapi ada juga yang tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah merger dengan menggunakan variable net profit margin (NPM), Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER).

Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia (BSI) Sebelum dan Setelah Merger

“…Terdapat perdebatan mengenai mampukah merger meningkatkan kemampuan perusahaan, atau mengurangi nilai perusahaan (Rani et al, 2015). (Gustina, 2017) dalam penelitiannya menemukan bahwa hanya rasio Return on Equity (ROE) yang mengalami perbedaan signifikan sebelum dan setelah merger, sementara rasio keuangan lainnya yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) dan Net Profit Margin (NPM) tidak mengalami perbedaan. Silaban & Silalahi (2019) menemukan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan pada rasio Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Total Aset Turnover, Current Ratio (CR) dan Debt to equity ratio (DER) perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 (Makhsun, Yuliansyah, Pahlevi, Razimi, & Muhammad, 2018).…”

“…(Oktavia, 2016) menyatakan QR, BR, AT dan NPM mengalami perubahan signifikan. Sedangkan di sisi lain (Gustina, 2017) menyatakan CR, QR dan NPM tidak mengalami perubahan signifikan. (Silaban & Silalahi, 2019) juga menemukan bahwa NPM, ROE, ROI, EPS, TATO, CR dan DER tidak mengalami perubahan signifikan.…”

“…Current ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset lancar yang dimiliki. Tolak ukur dari rasio ini adalah kinerja keuangan dapat dikatakan sehat apabila rasio ini berkisar antara 1,5 sampai dengan 3 (Gustina, 2017). Jika perusahaan memiliki rasio lancar kurang dari 1 maka perusahaan dinilai memiliki masalah likuiditas atau kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.…”

Comparative Analysis of Company Performance Before and After Mergers and Acquisitions in Company Listed on Idx 2018-2021

“…Firdaus [5], Bella [6], Dinanti [7], Ali [8], Rey [9], Izzatika [10], Laiman [11], Siti [12], Agustian [13]. Using the return on assets metric, Suprihatin [14], shows a number of outcomes and asserts that there are differences between pre-and post-merger and acquisition financial performance. According to Sumantri [15], return on equity fluctuated between 2004 and 2013 for IDX-listed businesses before and after the announcement of a merger.…”