2020
DOI: 10.32509/wacana.v19i1.983
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Komodifikasi Dalam Ajang Pencarian Bakat Penyanyi Dangdut Liga Dangdut Indonesia Di Indosiar

Abstract: Liga Dangdut Indonesia (Indonesian Dangdut League) is a popular dangdut singer talent contest in Indosiar television station. It is part of the media strategy to gain ratings and audience share to compete for a slice of the limited advertising cake in the free-to-air commercial television broadcasting. This competiton encourages television managers to think hard to create flagship programs that become media commodities to attract viewers and advertisers. This study aims to identify some forms of commodificatio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(7 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Tim sebagai juri agar para peserta mempersiapkan penampilan dengan baik layaknya ajang pencarian bakat. Kehadiran juri membuat peserta menunjukkan kemampuan terbaiknya (Kurniawan and Nupus 2020). Bagi peserta yang dianggap memiliki kecakapan dalam memimpin pujian dan penyembahan, pada ibadah raya dijadikan sebagai Worship Leaders.…”
Section: Hasil Pelatihan Worship Leaderunclassified
“…Tim sebagai juri agar para peserta mempersiapkan penampilan dengan baik layaknya ajang pencarian bakat. Kehadiran juri membuat peserta menunjukkan kemampuan terbaiknya (Kurniawan and Nupus 2020). Bagi peserta yang dianggap memiliki kecakapan dalam memimpin pujian dan penyembahan, pada ibadah raya dijadikan sebagai Worship Leaders.…”
Section: Hasil Pelatihan Worship Leaderunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Hayati Nupus dalam program pencarian bakat LIDA di Indosiar, menemukan bahwa komodifikasi terjadi dalam bentuk isi media, khalayak, pekerja, dan pekerja digital. Proses ini menyembunyikan hubungan sosial eksploitatif dengan merepresentasikannya sebagai sebuah realitas yang memistifikasi dangdut sebagai budaya luhur, kelas atas, dan mengglobal (Kurniawan & Nupus, 2020). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rubiyanto tentang komodifikasi dangdut empat generasi di televisi, menghasilkan temuan bahwa dengan cara yang berbeda di setiap generasi, dangdut sebagai budaya masyarakat dijadikan komoditas oleh para kapitalis televisi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kategori pertama (untuk masyarakat) mengacu pada pesan-pesan yang diproduksi secara massal. Kategori kedua (oleh masyarakat) termasuk praktik komunikasi nonindustrial, yang relatif independen, yang beredar melalui berbagai cara alternatif untuk komoditas hiburan yang diproduksi secara massal (Kurniawan & Nupus, 2020). Musik dangdut dapat dikategorikan sebagai budaya populer.…”
Section: Dangdut Musik Indonesiaunclassified
“…The actor has the authority to regulate deconstruction according to his will. The Tanjung community can form a variety of sociocultural activities, such as art performances and cultural carnivals (Yunitasari, 2015). Local traditional innovations are still not realized by the local government.…”
Section: Metu Telu As Local Wisdom (National Identity)mentioning
confidence: 99%