2019
DOI: 10.5771/0943-7444-2019-8-639
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Knowledge Organization from a Social Perspective: Thesauri and the Commitment to Cultural Diversity

Abstract: Knowledge organization systems can have linguistic and conceptual formations of social oppression and exclusion. It is information science’s role to be vigilant in perpetuating seditious discourses which end up reaffirming offenses, prejudices and humiliations to certain groups of people, especially those labeled as marginalized, that is, who are not part of the dominant group holding social power. In the quest for this diversity, this study reviews the literature of the area on how thesauri can become more in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Aplikasi Tesaurus Indonesia mampu membantu mengatasi minimnya penggunan kosakata dalam menulis, karena menyediakan sinonim setiap kata dan antonim beberapa kata. Gomes & Da Cunha Frota (2019), meninjau literatur mengenai bagaimana tesaurus dapat menjadi lebih inklusif dan mengenai peran semantic warrant, khususnya untuk jaminan filosofis, sastra, dan budaya. Penelitiannya menyoroti perlunya meninjau model konstruksi tesaurus sehingga mereka bisa lebih terbuka dan inklusif terhadap keragaman budaya masyarakat saat ini, yang dibentuk oleh aktor sosial yang mengklaim ruang dan keterwakilannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aplikasi Tesaurus Indonesia mampu membantu mengatasi minimnya penggunan kosakata dalam menulis, karena menyediakan sinonim setiap kata dan antonim beberapa kata. Gomes & Da Cunha Frota (2019), meninjau literatur mengenai bagaimana tesaurus dapat menjadi lebih inklusif dan mengenai peran semantic warrant, khususnya untuk jaminan filosofis, sastra, dan budaya. Penelitiannya menyoroti perlunya meninjau model konstruksi tesaurus sehingga mereka bisa lebih terbuka dan inklusif terhadap keragaman budaya masyarakat saat ini, yang dibentuk oleh aktor sosial yang mengklaim ruang dan keterwakilannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified