2022
DOI: 10.30865/json.v3i3.3892
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Klasifikasi Kondisi Gizi Bayi Bawah Lima Tahun Pada Posyandu Melati Dengan Menggunakan Algoritma Decision Tree

Abstract: One of the health problems in Cirebon is about nutritional status. This happens because the increase and decrease in the number of children under five who experience nutritional status problems each year is uncertain. Toddlers are a group of people who are vulnerable to nutrition. The incidence of malnutrition if not addressed will cause a bad impact for toddlers. The impacts include death and chronic infection. Early detection of undernourished children (malnutrition and malnutrition) can be done with an exam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian ini akan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classification dalam melakukan classification karena tingkat akurasi dan MAPE yang dihasilkan oleh Naïve Bayes Classifier umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan KNN [4], selain itu juga Naïve Bayes Classifier memiliki performa recall terbaik bila dibandingkan dengan Decision Tree dan KNN [5]. Selain menggunakan Naïve Bayes Classification, penentuan status gizi balita juga pernah dilakukan dengan menggunakan algoritma decision tree dengan kriteria berat badan menurut umur (BB/U) dengan akurasi 98,86% [6], KNN melalui feature selection backward elimination dengan atribut identitas balita, BB/TB, z-score dari masing-masing nilai indeks Antropometrinya dan indeksasi binary stunting dan tidak stunting dengan akurasi yang dihasilkan sebesar 92,20% [7], algoritma C4.5 melalui pendekatan indeks BB/TB dengan akurasi sebesar 90% [8], serta algoritma SVM dengan kriteria yang digunakan adalah identitas balita, data posyandu, dan indeks Antropometri dengan akurasi yang dihasilkan sebesar 87% [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian ini akan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classification dalam melakukan classification karena tingkat akurasi dan MAPE yang dihasilkan oleh Naïve Bayes Classifier umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan KNN [4], selain itu juga Naïve Bayes Classifier memiliki performa recall terbaik bila dibandingkan dengan Decision Tree dan KNN [5]. Selain menggunakan Naïve Bayes Classification, penentuan status gizi balita juga pernah dilakukan dengan menggunakan algoritma decision tree dengan kriteria berat badan menurut umur (BB/U) dengan akurasi 98,86% [6], KNN melalui feature selection backward elimination dengan atribut identitas balita, BB/TB, z-score dari masing-masing nilai indeks Antropometrinya dan indeksasi binary stunting dan tidak stunting dengan akurasi yang dihasilkan sebesar 92,20% [7], algoritma C4.5 melalui pendekatan indeks BB/TB dengan akurasi sebesar 90% [8], serta algoritma SVM dengan kriteria yang digunakan adalah identitas balita, data posyandu, dan indeks Antropometri dengan akurasi yang dihasilkan sebesar 87% [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified