Keunggulan Bersaing UMKM Industri Pangan di Bandar Lampung

Abstract

MSMEs sector is so important because this sector has a share of up to 60% in Gross Domestic Product (GDP). But the Central Statistics Agency (BPA) conducted a survey in August and found that the incomes of cooperatives and MSMEs decreased during the pandemic. The current study was conducted to re-examine the effect of innovation, digital marketing, and accounting application on competitiveness enhancement of MSMEs in the food industry sector. Data were collected through structured questionnaires using a sample size of 100 food industrial MSMEs operating in the emerging market of Bandar Lampung. Hypotheses were tested through multiple regression models using SPSS 22. The results indicate that Innovation has a significant impact on competitive enhancement and MSMEs performance. Digital Marketing has a significant impact on competitive enhancement and MSMEs performance. Lasting the accounting application has a significant impact on competitive enhancement and MSMEs performance. Firms are required to create an effective business model to acquire competitive advantage and superior financial performance. Implications for practice have been discussed.

Pendampingan Penyusunan Model Bisnis Canvas Pada Usaha Minuman Herbal Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Di Bidang Kuliner

“…Oleh karena itu inovasi dalam setiap bidang kegiatan perusahaan memainkan peran sentral dalam membentuk keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. UMKM pangan harus memperhatikan penciptaan inovasi, terutama keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman eksternal, yang dapat menumbuhkan inovasi dan mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif (Astiti, 2022;Putri & Sari, 2022;Yuniarti et al, 2022). Dengan keunggulan kompetitif, UMKM pangan dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan mengendalikan semua proses di seluruh rantai nilai mulai dari input ke produksi hingga distribusi, sehingga efisiensi dan efektivitas maksimum dapat dicapai dan dipertahankan.…”

Edukasi Standard Operating Procedure (Sop), Kemasan, Dan Perizinan Umkm Keripik Asih Jawa Timur

“…Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan UKM, UMKM yang berjumlah 64,2 juta berkontribuasi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan komposisi sebesar 60 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah (Yuniarti et al 2022). BPS (2020) Kontribusi UMKM meliputi penyerapan sebesar 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan menghimpun hingga 50 persen dari total investasi.…”

“…Dari kontribusinya yang besar pada perekonomian nasional dan beberapa permasalahan UMKM, menunjukkan kegiatan UMKM di Indonesia telah berkembang pesat yang dimana dalam waktu bersamaan pelaku usaha juga dituntut untuk memiliki inovasi, berpikir kreatif dan menggunakan strategi bersaing agar dapat mempertahankan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dengan usaha sejenis (Wijayanti et al 2019). Inovasi disini diibaratkan sebagai pijakan bagi UMKM untuk dapat mencapai tingkat daya saing yang kompetitif dan dapat meningkatkan kemampuan UMKM akan menciptakan produk yang lebih berkualitas (Yuniarti et al 2022). Namun, pada kenyataannya hal ini tidak dimiliki oleh UMKM Keripik Asih di Jawa Timur.…”

Analysis of the Influence of Entrepreneurial Orientation, Learning Orientation, and Dynamic Capability on Strategic Flexibility and SMEs Performance

“…Therefore, Indonesian creative industry SMEs need an orientation focused on innovation to survive in the market [58]. [85] found that innovation can generate sustainable growth that leads to competitive advantage in both internal and external markets. For this reason.…”

“…For this reason. Therefore, innovation performance has a positive and important impact in supporting efforts to increase profitability which has an impact on the sustainability of an organization, especially in crisis situations such as the coronavirus pandemic that has occurred [85]. [89] found that during the coronavirus pandemic, SMEs tended to focus on reducing financial spending.…”