2020
DOI: 10.33367/psi.v5i2.1083
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kesesakan sebagai Prediktor Kesejahteraan Psikologis: Studi di Kampung Biru Arema Kota Malang

Abstract: Every human who lives in the world has aspirations for prosperity in his life. This well-being is not only materially, but also psychological well-being. However, the increasing density of the physical environment will potentially lead to the perception of crowding and have an impact on the psychological well-being of individuals. This study aims to investigate the effect of distress on psychological well-being in the community in Kampung Biru Arema Malang. This study uses a quantitative correlational design w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
(4 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Disisi lain, kondisi kepadatan yang tinggi dapat memiliki hubungan yang erat dengan permasalahan kesehatan serta stress yang dialami oleh seorang individu [11]. Sehingga hal ini dikhawatirkan akan mengarah kepada persepsi kesesakan yang dirasakan oleh individu karena telah merasa bahwa kepadatan lingkungannya sangat tinggi [12]. Stres itu sendiri merupakan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang [13].…”
Section: Feby Fadilla Dkkunclassified
“…Disisi lain, kondisi kepadatan yang tinggi dapat memiliki hubungan yang erat dengan permasalahan kesehatan serta stress yang dialami oleh seorang individu [11]. Sehingga hal ini dikhawatirkan akan mengarah kepada persepsi kesesakan yang dirasakan oleh individu karena telah merasa bahwa kepadatan lingkungannya sangat tinggi [12]. Stres itu sendiri merupakan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang [13].…”
Section: Feby Fadilla Dkkunclassified