Kerjasama Maro Pengolahan Sawah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam Di Desa Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi

Abstract

This research aims to find out how the practice of collaborating with rice processing in the Tamanagung Village, Cluring District, Banyuwangi, and knowing how to practice the cooperation with processing of maro in The Tamanagung Village, Cluring District, Banyuwangi the perspective of Islamic economic law. The type used in this study is descriptive analysis, which describes the data that researchers collect both from observations, interviews and documentation. Data analysis uses interactive model analysis techniques. The results of the study are the collaboration carried out by the owner of the paddy field and the paddy farmer, the paddy owner only provides land only, while the paddy cultivator is burdened with material capital and labor to work on the paddy. The practice of maro processing in paddy fields in Tamanagung Village, Cluring District, Banyuwangi Regency is included in the mukhabarah contract. The profit sharing mechanism uses the bawon system (fee). If 100% of the yield is obtained, 20% will be given to the cultivators of the paddy fields, while the remaining 80% of the deduction will be collected between the two parties where each party will get an equal 40% yield.

Analisis Bagi Hasil (Mukhabarah) Antara Petani Penggarap dan Pemilik Lahan pada Pertanian Jagung di Desa Bullisu Kabupaten Pinrang

“…(Habibie, 2019) Jurnal Ekonomi Bisnis dan Manajemen Vol.1, No.2 April 2023e-ISSN: 2985p-ISSN: 2985-3249, Hal 192-203 Pengarapan lahan merupakan salah satu bentuk kerjasama yang terdapat dimasyarakat. (Mamlukah & Wahyuningtyas, 2020) Terdapat 2 metode yang dilakukan:…”

Profil Destinasi Wisata Alam Sumber Manis Sebagai Media Promosi Wisata Di Banyuwangi

“…Destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi menjadi sektor dalam meningkatkan perkonomian wilayah [1]. Peningkatan destinasi wisata di beberapa wilayah dari tahun 2011 yaitu 7995.575 pengunjung, 2012 (866.333), 2013 (1.068.414), 2014 (1.495.629), 2015 (1.972.393), 2016 (4.088.404) [2]- [3], 2018 (656.850) [4], 2019 (703.131) [5], 2020 (4.711.729), 2021 (430.906) [6].…”

Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Penggarap Di Kenagarian Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Tahun 2000- 2020

“…Adapun hasil dari penelitian ini yaitu menunjukan bahwa kerjasama lahan pertanian di desa Ngulak kecamatan Sangadesa kabupaten Musi Banyuasin, yang dilihat rukun, syarat, berakhirnya akad dan tujuan dari ekonomi Islam sudah sesuai dengan prinsip dasar ekonomi Islam. Tetapi, dilihat dari sistembagi hasil yang dilakukan masyarakat desa Ngulak masih terdapat ketidak jelasan dari jumlah pasti dari hasil panen yang dihasilkan oleh pihak petani penggarap, selain itu perolehan dari hasil panen, pemilik lahan tidak mendapatkan bagian, dari hasil panen yang ditanam selain dari tanaman Padi (Anriansyah Jaya Saputra, 2016).…”