2018
DOI: 10.31957/jbp.538
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keragaman Kumbang (Coleoptera: Famili Tenebrionidae) di Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua

Abstract: Diversity study of beetles from Family of Tenebrionidae was conducted at forest areas in the district Bonggo, Sarmi Papua from September-October 2010. The Beetles were collected using a cross-wet trap placed at three locations in the former logged merbau (Intsia sp.) and sengon (Albisia sp.) areas. The data collected were the number of species and number of individuals in each species with indicators to compare beetle diversity based on species richness (s). The result showed that out of a total of 8 individua… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 12 publications
(13 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Adapun serangga detritivor yang ditemukan pada kanopi yaitu kumbang dari famili Tenebrionidae. Beberapa kumbang memiliki aktivitas baik pada tanah ataupun kanopi untuk aktivitas perkembangbiakan dan kegiatan mencari makan, seperti famili Tenebrionidae yang meletakan telur pada bagian kayu tua pada kanopi ataupun kayukayu membusuk pada tanah (Warikar, 2012). Rendahnya jumlah serangga detritivor pada tanah dapat disebabkan adanya tekanan lingkungan seperti suhu dan kelembaban, dan permukaan tanah yang terlalu terbuka atau rendahnya ketebalan seresah (Basna, et al 2017).…”
Section: Keanekaragamanunclassified
“…Adapun serangga detritivor yang ditemukan pada kanopi yaitu kumbang dari famili Tenebrionidae. Beberapa kumbang memiliki aktivitas baik pada tanah ataupun kanopi untuk aktivitas perkembangbiakan dan kegiatan mencari makan, seperti famili Tenebrionidae yang meletakan telur pada bagian kayu tua pada kanopi ataupun kayukayu membusuk pada tanah (Warikar, 2012). Rendahnya jumlah serangga detritivor pada tanah dapat disebabkan adanya tekanan lingkungan seperti suhu dan kelembaban, dan permukaan tanah yang terlalu terbuka atau rendahnya ketebalan seresah (Basna, et al 2017).…”
Section: Keanekaragamanunclassified