Sekarang ini, kebutuhan akan pariwisata sudah menjadi kebutuhan primer. Pergi ke tempat yang berbeda, merasakan pengalaman yang berbeda, makan makanan eksotis adalah salah satu hal yang diharapkan orang ketika mendengar kata pariwisata. Sayangnya, tidak semua tempat wisata menyediakan informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat yang berminat untuk mengunjunginya. Untuk mengakomodir pertumbuhan wisatawan yang cepat, digunakan beberapa strategi promosi, salah satunya dengan menggunakan brosur. Untuk memastikan bahwa brosur digunakan secara efektif, bahasa yang digunakan dalam brosur harus benar terutama dalam brosur dwibahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahasa yang digunakan dalam brosur pariwisata dwibahasa yang digunakan sebagai alat promosi oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui isi brosur yang terdiri dari beberapa objek wisata di Kabupaten Gorontalo seperti; Menara Pakaya, Pantai Talua’a, Bantayo Poboide, Festival Budaya Gorontalo, Museum Iluta, Resor Pentadio, Desa Wisata Religi Bubohu, Diving Center Pantai Itoduti, dan sebagainya. Kemudian dianalisis berdasarkan metode error translation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 macam kesalahan yang terdapat pada brosur wisata bilingual yang diterbitkan oleh Disporapar Kabupaten Gorontalo yaitu kesalahan penghilangan, kesalahan penambahan, kesalahan pembentukan dan kesalahan penempatan. Oleh karena itu, penggunaan teori appraisal disarankan untuk meningkatkan kualitas terjemahan pada brosur pariwisata dwibahasa di Kabupaten Gorontalo yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gorontalo. Kata Kunci : Brosur, Terjemahan, Teori Appraisal