Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Kemandirian Belajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis ditinjau dari kemandirian bealjar antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MIA 1, dan X MIA 3 di MAN 2 Garut tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Adapun Teknik pengumpulan data dengan triangulasi data, instrument yang digunakan yaitu soal tes kemampuan representasi matematis dan lembar angket kemandirian siswa. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis, dan pengujian hipotesis, maka didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri; (2) Tidak terdapat perbedaan representasi matematis ditinjau dari kemandirian belajar antara siswa yang mendapatkan model model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri; (3) Kemandirian belajar siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah berinterpretasi baik; (4) Kemandirian belajar siswa terhadap model pembelajaran inkuiri berinterpretasi baik.

Development of STEAM-Based Mathematics Teaching Materials on Direct and Inverse Proportion to Improve Mathematical Problem-Solving Ability and Self Regulated Learning

“…The fourth effectiveness test is the t test. The t test is used to find out whether the results of the SRL questionnaire are in the minimum moderate category, namely 56.75, this criterion is based on the SRL criteria from Maryati & Suryaningsih (2021). The results of the t test on the SRL posttest data in this study were obtained 𝑡𝑡 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 = 10.465 > 1.688 = 𝑡𝑡 𝑐𝑐𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 , so 𝐻𝐻 0 rejected.…”

“…3) Improvement of students' mathematical problem-solving abilities after using teaching materials is in the moderate minimal category (Saputri et al, 2016). 4) Average SRL after using teaching materials are in the minimal moderate SRL category (Role et al, 2022;Maryati & Suryaningsih, 2021). 5) SRL that is in the minimal moderate SRL category swhile after using teaching materials complete in a classical manner with a proportion of at least 75% (Role et al, 2022).…”

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Literasi, Berfikir Kritis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

“…Siswa akan diajak untuk mengajukan pertanyaan yang mendalam, mempertanyakan asumsi, serta mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan suatu argument (Ili & Jusmaningsih, 2022;Maryati, 2018). Kemampuan ini tidak hanya berguna dalam konteks akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, di mana informasi yang berlimpah memerlukan pemahaman yang lebih tajam untuk membuat keputusan yang tepat (Herman et al, 2022;Ismail, 2018;Maryati & Suryaningsih, 2021).…”

Penerapan Model Pembelajaran PROPICMENT terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Ditinjau dari Minat Belajar

“…Tak heran jika matematika selalu hadir menjadi mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan, meski sayangnya tidak semua siswa menyenangi pelajaran matematika. Tidak sedikit siswa memandang matematika sebagai mata pelajaran yang terlalu abstrak, tidak praktis, banyak simbol dan rumus, sehingga siswa kesulitan memahami konsep materi yang dijelaskan oleh guru (Maryati & Suryaningsih, 2021;Monariska et al, 2021;Septian, 2022). Sedangkan, kemampuan siswa dalam memahami konsep adalah salah satu tujuan pembelajaran matematika yang termaktub dalam Lampiran III Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014.…”