Kelimpahan, Keanekaragaman Dan Biomassa Ikan Karang Pada Perairan Ujong Pancu, Kabupaten Aceh Besar

Abstract

Reef fish utilize coral reef ecosystems as a place to live, foraging, spawning and nurturing. This study aims to determine the abundance of species, diversity and biomass of reef fish found in the waters of Ujong Pancu, Aceh Besar district. This research was conducted in October 2017, there were 5 research location. Data was collected using the Underwater Visual Census (UVC) method. The result show that the highest abundance of reef fish was found in waters of Lhok Mata Ie with a value of 5311.71 Ind/ ha. While the lowest abundance of reef fish was found in Tuan Island waters with a value of 896.67 Ind/ ha. Overall diversity of Ujong Pancu waters reefs is included in the medium-high category. The highest average biomass of reef fish is found in the water of East Batee Island with a value of 100.69 Kg/ ha. While the lowest average biomass of reef fish is found in the waters of West Batee Island with a biomass value 23.87 Kg/ ha. Keywords : Abundance, biomass, diversity, reef fish, Ujong Pancu

The diversity, distribution, biomass, and conservation status of ichthyofauna of the Singkil peat swamp in Aceh Province, Indonesia

“…Therefore, the average biomass obtained was lower compared to that of Lake Sembuluh and Papudak, Central Kalimantan (461.8 kg/ha) (Kartamihardja et al 2017). The results also showed that the value was slightly higher compared to Ujung Pancu, Aceh Besar (Fazillah et al 2020), and Mentawai Islands waters (Suparno et al 2021), namely 46.27 kg/ha and 205.79 kg/ha, respectively.…”

Hubungan Ikan dengan Padang Lamun di Perairan Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung

“…Tingginya nilai biomassa pada stasiun Kumbung disebabkan karena tingginya kelimpahan individu ikan lamun terutama jenis Gerres limbatus dan tingginya persentase tutupan padang lamun serta minimnya aktivitas antropogenik pada area padang lamun. Rendahnya nilai biomassa ikan lamun pada stasiun Tanjung kerasak dan Tanjung Ru disebabkan karena rendahnya kelimpahan ikan lamun dan rendahnya persentase tutupan padang lamun serta tingginya aktivitas antropogenik seperti aktivitas penangkapan ikan dan adanya kegiatan penambangan di area padang lamun (Fazillah et al, 2020). Faktor yang mempengaruhi biomassa ikan seperti kelimpahan ikan, sumber makanan, kondisi substrat dasar sebagai penyedia refleksi langsung dari besarnya kesempatan yang diberikan oleh habitat lamun dan tingkat pemanfaatan ikan.…”

Kajian Ikan Terumbu Karang dengan persentase Tutupan Terumbu Karang Hidup di Kawasan Konservasi Perairan Tanjung Labu Kabupaten Bangka Selatan

“…Pada stasiun 1 secara keseluruhan jumlah kelimpahan ikan terumbu karang lebih rendah dibandingkan dengan statiun 4, akan tetapi pada family Pomacentridae dan family Labridae jumlah individu lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun 1 sehingga menghasilkan biomassa yang tinggi. Biomassa ikan terumbu karang yang tinggi berkaitan dengan jumlah individu yang tinggi dan ukuran tubuh yang panjang (Fazillah et al, 2020; I. M. R. Putra et al, 2018;Ritonga et al, 2022).…”