Kecurangan Akademis Mahasiswa: Kenapa Terjadi dan Apa yang Harus Dilakukan?

Abstract

This study investigates determinants of academic dishonesty. Using the fraud triangle concept, this study examined the effect of pressure, opportunity and rationalizations towards academic dishonesty. This research conducted on Accounting Department of Padang State Politechnic (PNP). This study also analyzes the efforts made by PNP to minimize academic dishonesty. Using a sample of 436 students, this study found that pressure, opportunity and rationalization have a positive effect on academic dishonesty. We also found an opportunity to cheat strengthens the effect of academic pressure on academic dishonesty. The results of interviews and focus group discussions indicate the commitment of PNP to instill honesty values for students through various ways such as determination and dissemination rules related to academic dishonesty, contract agreements related to fraud rules and the implementation of severe sanctions for the perpetrators of fraud. However, a comprehensive and systematic approach is needed to make honesty as a value of department. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi determinan perilaku kecurangan akademis mahasiswa. Dengan menggunakan konsep fraud triangle, penelitian ini menguji pengaruh tekanan untuk melakukan kecurangan, kesempatan berbuat curang dan rasionalisasi dalam melakukan kecurangan terhadap perilaku kecurangan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang (PNP. Penelitian ini juga menganalisis upaya-upaya yang telah dilakukan PNP untuk meminimalisir tingkat kecurangan. Dengan menggunakan sampel 436 mahasiswa, penelitian ini menemukan bahwa faktor tekanan, kesempatan dan rasionalisasi berpengaruh positif terhadap perilaku kecurangan mahasiswa. Penelitian ini juga menemukan kesempatan untuk berbuat curang memperkuat pengaruh tekanan akademis terhadap kecurangan akademis. Hasil wawancara dan focus group discussion menunjukkan komitmen PNP untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran bagi mahasiswa melalui berbagai cara seperti penetapan dan sosialisasi aturan terkait kecurangan akademis, penandatangan kontrak kesepakatan terkait aturan kecurangan serta penerapan sanksi yang berat bagi pelaku kecurangan. Namun masih perlu dilakukan pendekatan yang komprehemsif, sistematis dan melibatkan seluruh komponen untuk menjadikan kejujuran sebagai value Jurusan.

Ketidakjujuran Akademik pada Mahasiswa Akuntansi yang dibantu oleh Artificial Intellgence (AI): Perspektif Fraud Triangle

“…Pelaku kecurangan cenderung meyakini bahwa tindakan kecurangan yang mereka lakukan adalah sesuatu yang dapat dibenarkan, sehingga melibatkan diri dalam perilaku tersebut. Para pelaku kecurangan mungkin percaya bahwa tindakan mereka hanya sebatas mengambil sebagian kecil atau meminjam aset perusahaan, tanpa merugikan perusahaan secara signifikan (Fontanella et al, 2020). Indikator yang menjadi fokus dalam penelitian ini mencakup dorongan untuk mencapai nilai tinggi, keyakinan bahwa kecurangan yang dilakukan tidak merugikan pihak lain, dan pandangan bahwa kecurangan adalah tindakan yang umum dilakukan, sebagaimana ditemukan dalam penelitian Astrina et al,(2022) Kesempatan (opportunity)…”

Meritocracy, the Reproduction of Inequality, and the Academic Scandal in Indonesia: Philosophical Perspective of Michael Sandel

“…External factors are related to environmental influences, institutions, or misuse of technology (Yindi Cardina et al, 2022). Based on the fraud diamond theory, other researchers have found some factors as the root of academic cheating, namely pressure, opportunity, rationalization, and capability (Fontanella et al, 2020;Fransiska & Utami, 2019). Previous study mentioned procrastination as a reason for academic fraud in college (Amiruddin et al, 2022).…”