2021
DOI: 10.31539/jks.v5i1.2709
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kecemasan Orang Tua Ketika Anak Berinteraksi Sosial di Masa Pandemi Covid-19

Abstract: This study aims to describe the level of parental anxiety when children interact socially during the Covid-19 pandemic in the work area of the Beringin Raya Public Health Center, Bengkulu City. The research method used in this study is a descriptive method with a quantitative approach. The results showed that the description of the level of anxiety of parents when their children interacted socially during the COVID-19 pandemic from 45 respondents, the category of not being anxious was five respondents (11.1%),… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 7 publications
(10 reference statements)
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Seorang anak pada umumnya memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Proses pertumbuhan pada anak dapat dilihat dari bertambahnya ukuran fisik, sedangkan perkembangan pada anak dapat dilihat dari kemampuan kognitif anak (Padila et al, 2021). Anak yang mengalami masalah dalam pertumbuhan dapat terlihat dari pertumbuhan fisik yang tidak normal untuk usianya (Susilowati et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seorang anak pada umumnya memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Proses pertumbuhan pada anak dapat dilihat dari bertambahnya ukuran fisik, sedangkan perkembangan pada anak dapat dilihat dari kemampuan kognitif anak (Padila et al, 2021). Anak yang mengalami masalah dalam pertumbuhan dapat terlihat dari pertumbuhan fisik yang tidak normal untuk usianya (Susilowati et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ardiyanti et al, (2017) bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat ansietas. Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat beberapa literatur, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik jenis kelamin responden yang mengalami ansietas adalah berjenis kelamin perempuan karena perempuan sulit untuk mengontrol emosi sehingga menimbulkan ansietas, Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Padila et al, (2021) yang menjelaskan bahwa jenis kelamin responden yang paling banyak mengalami kecemasan adalah perempuan dengan tingkat kecemasan ringan. Didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Natalya (2020) didapatkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami kecemasan jika dibandingkan dengan laki-laki.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kecemasan merupakan perasaan yang wajar terjadi pada manusia, karena ketika mereka merasa cemas, orang akan menyadari dan mengingatkan mereka akan situasi yang berbahaya dan berbahaya. Namun, ketika kecemasan yang normal dan terkendali berubah menjadi kecemasan yang terus menerus dan tidak terkendali, kecemasan ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari (Andri et al, 2021;Dewi & Fauziah, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini dimungkinkan karena orangtua kurang memahami pengasuhan anak, tidak sependapat dengan anak, anak mulai bosan sehingga membuat ulah di rumah yang berdampak pada konflik antara anak dan orangtua atau orang dewasa lainnya. Penelitian yang dilakukan di Michigan terhadap orang tua selama Pandemi covid-19 adalah 19 persen orang tua lebih sering berteriak, meningkatkan hukuman kepada anak, 11 persen sering melakukan memukul/menampar anak (Padila et al, 2021). Berdasarkan laporan respon kasus yang diterima oleh supervisor pekerja sosial anak, angka kekerasan pada anak meningkat selama pandemi covid-19.…”
Section: Kekerasan Pada Anakunclassified