2021
DOI: 10.46781/al-mutharahah.v18i1.263
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kebijakan Pendidikan Karakter Dalam Meminimalisir Kenakalan Remaja

Abstract: The role of character education in shaping student character is as a counterweight to cognitive skills for students. The implementation of character education itself has been reflected in Rasullullah SAW. In the person of the Apostle who contains great and noble values. Therefore the important role of teachers, school principals, and parents in building the character of students is needed. Teachers and parents must collaborate in instilling the character values of students so that later the character education… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Saat ini pendidikan karakter sedang gencar dilakukan oleh pemerintah untuk mengembalikan karakter budaya Indonesia yang dianggap sedang mengalami krisis (Sugara, 2019). Sekarang ini banyak sekali terlihat kasus-kasus yang terjadi di kalangan remaja (Setiawan et al, 2021). Krisis moral menyebabkan berbagai masalah seperti penyalahgunaan obat, kekerasan, dan bullying (Ningsih et al, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat ini pendidikan karakter sedang gencar dilakukan oleh pemerintah untuk mengembalikan karakter budaya Indonesia yang dianggap sedang mengalami krisis (Sugara, 2019). Sekarang ini banyak sekali terlihat kasus-kasus yang terjadi di kalangan remaja (Setiawan et al, 2021). Krisis moral menyebabkan berbagai masalah seperti penyalahgunaan obat, kekerasan, dan bullying (Ningsih et al, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dimana mereka sering membuat keresahan para masyarakat seperti pulang larut malam, minum-minuman keras, mengonsumsi obat terlarang, kekerasan seksual terhadap lawan jenis, yang merugikan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Maka di usia remaja anak seharusnya diberi lebih perhatian agar mereka tidak melakukan hal yang tidak sewajarnya mereka lakukan (Setiawan, Taufiq, Puji Lestari, Ardianti Restianty, & Irna Sari, 2021).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah westernisasi (Tilaar, 2009), kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada tatanan kehidupan saat ini (Jati, 2013), termasuk karakter (Mu'in, 2016. Maka dari itu peran komponen pendidikan sangat penting dan berpengaruh pada tingkat kenakalan remaja dalam kasus seksual, pendidikan (Setiawan, et al, 2021;Perdana, 2016;Sidik dan Raharjo, 2018;), stakeholder (Angkwijaya, 2017;Sedyati, 2022), guru (Kholilah, et al, 2022;Damayanti, 2022;Agel, et al, 2021). Selain itu peran agen sosial, keluarga (Nono, 2021;Sondakh, 2014;Andriyani, 2020;Utami & Raharjo, 2021;Hatuwe, 2013), lingkungan (Saputro dan Soeharto, 2012;Asih, et al, 2012;Tianingrum dan Nurjannah, 2019;Fitriani dan Hastuti, 2016), serta media (Risdalina, 2012;Rahmawati, 2015;Sugiharto, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified