2016
DOI: 10.25157/jpb.v4i1.542
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keanekaragaman Jenis Echinodermata Pada Berbagai Macam Substrat Pasir, Lamun Dan Karang Di Perairan Pantai Sindangkertacipatujah Tasikmalaya

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Sedimen yang berpasir, memiliki kandungan oksigen relatif lebih besar daripada sedimen halus, karena pada sedimen berpasir terdapat poripori udara yang memungkinkan terjadinya percampuran yang lebih intensif dengan air di atasnya. Kandungan bahan organik sangat mempengaruhi habitat biota laut, karena bahan organik merupakan makanan bagi biota laut, hal ini dinyatakan oleh Novianti et al, (2016), hewan benthos seperti Echinodermata erat kaitanya dengan tersedianya bahan organik yang terkandung dalam substrat, karena bahan organik merupakan sumber nutrien bagi biota yang pada umunya terdapat pada substrat dasar.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Sedimen yang berpasir, memiliki kandungan oksigen relatif lebih besar daripada sedimen halus, karena pada sedimen berpasir terdapat poripori udara yang memungkinkan terjadinya percampuran yang lebih intensif dengan air di atasnya. Kandungan bahan organik sangat mempengaruhi habitat biota laut, karena bahan organik merupakan makanan bagi biota laut, hal ini dinyatakan oleh Novianti et al, (2016), hewan benthos seperti Echinodermata erat kaitanya dengan tersedianya bahan organik yang terkandung dalam substrat, karena bahan organik merupakan sumber nutrien bagi biota yang pada umunya terdapat pada substrat dasar.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya akan mengancam kelangsungan hidup organisme akuatik (Novianti et al, 2016). Hasil pengukuran oksigen terlarut yang didapatkan pada setiap stasiun berbeda-beda.…”
Section: Indeks Keanekaragaman Keseragaman Dan Dominansiunclassified
“…Pada dasarnya zona litoral merupakan zona dangkal dimana pada zona ini terjadi pertemuan antara air laut dan daratan. Zona litoral dapat dikategorikan menjadi 3 zonasi yaitu zona supratidal, intertidal, dan subtidal (Awaluddin et al, 2012;Novianti et al, 2016). Zona intertidal dikenal sebagai zona pasang surut yang letaknya paling pinggir pada ekosistem pantai dan berada dikawasan air tinggi (high water) dan air rendah (low water) (Hari Nugroho, 2012;Supratman et al, 2018;Yulianda et al, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Zona subtidal merupakan zonasi litoral yang keberadaannya terendam air (daerah yang selalu terendam air tanpa mengalami pasang surut), sehingga pergerakan materi organiknya sangat rendah. Zona intertidal memiliki kedalaman 0-60 m dan subtidal berada di kedalaman 60-150 m. Pergerakan materi organik ini nantinya akan mempengaruhi jenis keanekaragaman spesies (Awaluddin et al, 2012;Novianti et al, 2016;Yulianda et al, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified