2018
DOI: 10.31983/link.v14i2.3710
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kartu Skor Poedji Rochjati Untuk Skrining Antenatal

Abstract: Pengabdian kepada masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang adalah kegiatan civitas akademika dengan cara memanfaatkan potensi yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang sebagai kontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkeadilan. Bentuk pengabdian masyarakat yang diselenggarakan menyesuaikan dengan kegiatan civitas akademika sehari-hari. Salah satu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Prodi DIII Kebidanan Purwokerto adalah pelatihan skrining antenatal menggunakan in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…KSPR mengelompokkan ibu hamil kedalam kehamilan resiko rendah (KRR), kehamilan risiko tinggi (KRT), dan kehamilan resiko sangat tinggi (KSRT). Tujuannya agar berkembang perilaku untuk penentuan tempat dan penolong sesuai dengan kondisi ibu hamil dan keluarga serta masyarakat memberikan dukungan dan bantuan kesiapan mental, biaya, dan transportasi untuk rujukan terencana (Hastuti et al, 2018).…”
Section: Kartu Skor Poedji Rochjatiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…KSPR mengelompokkan ibu hamil kedalam kehamilan resiko rendah (KRR), kehamilan risiko tinggi (KRT), dan kehamilan resiko sangat tinggi (KSRT). Tujuannya agar berkembang perilaku untuk penentuan tempat dan penolong sesuai dengan kondisi ibu hamil dan keluarga serta masyarakat memberikan dukungan dan bantuan kesiapan mental, biaya, dan transportasi untuk rujukan terencana (Hastuti et al, 2018).…”
Section: Kartu Skor Poedji Rochjatiunclassified
“…Kehamilan risiko rendah (KRR) ialah kehamilan tanpa masalah atau faktor risiko, fisiologis dan berkemungkinan besar persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat. Ibu KRR dapat melakukan persalinan di rumah maupun polindes, tetapi penolong harus bidan (Hastuti et al, 2018).…”
Section: Cara Penggunaan Kartu Skor Poedji Rochjatiunclassified
“…Kartu Skor Poedji Rochjati atau yang biasa disingkat KSPR adalah sebuah instrument berbentuk kartu yang isinya item-item keadaan ibu hamil yang dianggap beresiko digunakan sebagai alat screening berbasis keluarga tujuannya adalah mengidentifikasi faktor risiko ibu dalam masa kehamilan, untuk kemudian dilakukan usaha Bersama baik masyarakat maupun bidan sehingga menghindari terjadinya komplikasi dalam masa persalinan. (Hastuti et al 2018) Kader merupakan bagian dari masyarakat sehingga kader mengetahui, mengenal dan memetakan masalah yang ada diwilayah kerjanya.Dalam pelaksanaannya kader adalah masyarakat yang memiliki tugas untuk mengantarkan ibu hamil yang ada diwilayahnya untuk melakukan pemeriksaan. Kader mengetahui ibunya hamil, namun terkadang tidak mengetahui apakah ibunya sedang mengalami resiko atau tidak.…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Deteksi dini oleh petugas kesehatan tentang adanya faktor predisposisi dan komplikasi kehamilan serta pengobatan yang memadai sedini mungkin merupakan upaya terbaik untuk mencegah gangguan serius pada kehamilan atau keselamatan ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya (Roslianti, Srinayanti, & Rosmiati, 2021). Skrining kehamilan risiko tinggi menggunakan alat bantu KSPR yang berguna untuk mengidentifikasi ibu hamil termasuk kehamilan risiko rendah, kehamilan risiko tinggi atau kehamilan risiko sangat tinggi (Hastuti, Suparmi, Sumiyati, Widiastuti, & Yuliani, 2018). Hasil skrining pada kegiatan ini menunjukkan terdapat 3 peserta yang termasuk kehamilan risiko tinggi, 1 peserta kehamilan risiko sangat tinggi dan sisanya sebagian besar termasuk kehamilan risiko rendah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Dengan mengetahui hasil skrining tersebut petugas kesehatan dapat memberikan perawatan kehamilan sesuai dengan kebutuhan dan pertolongan tepat waktu. Seperti halnya pada kondisi kehamilan risiko tinggi memiliki risiko kegawatan tetapi tidak darurat sedangkan kehamilan risiko sangat tinggi memiliki risiko kegawatdaruratan sehingga membutuhkan rujukan tepat waktu, pertolongan segera dan pemantauan kesehatan intensif dalam upaya menyelamatkan nyawa ibu dan bayi (Hastuti et al, 2018). Hal ini juga perlu dilakukan melihat sebagian besar peserta kegiatan ini berada di trimester III yang juga mulai mempersiapkan proses persalinan dan masa nifasnya sehingga tidak mengalami komplikasi di masa bersalin dan nifas.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified