ABSTRAK Beberapa kehamilan dapat berkembang kearah komplikasi, Target pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang tertuang dalam RPMJD 2018-2023 adalah tidak adanya kematian ibu dan bayi, Tahun 2018 terdapat 8 kasus kematian absolut di Kota Kupang. Kader posyandu di lokasi kegiatan aktif dalam pelayanan Kesehatan ibu dan anak namun belum memahami cara mendeteksi faktor risiko ibu hamil. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melakukan skring faktor risiko pada ibu hamil menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati,. sMetode Sosialisasi, Pre Post test, pendampingan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Hasil. 51% kader posyandu berumur 46-70 tahun, 38% berpendidikan SMA dan sebagian besar memiliki pengalaman praktik kurang dari 10 tahun. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader sebelum kegiatan dan setelah kegiatan. Kesimpulan Pemberdayaan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan KSPR Kata Kunci: Deteksi Faktor Risiko, Kader, Kehamilan, Pemberdayaan ABSTRACT Some pregnancies can progress to complications, The target of the East Nusa Tenggara Provincial government as stated in the 2018-2023 RPMJD is the absence of maternal and infant deaths, in 2018 there were 8 absolute deaths in Kupang City. Posyandu cadres at the activity location are active in maternal and child health services but do not understand how to detect risk factors for pregnant women. Socialization method, Pre Post test, assistance to increase knowledge and skills. Results. 51% of posyandu cadres are 46-70 years old, 38% have high school education and most have less than 10 years of practical experience. There was an increase in knowledge and skills of cadres before and after activities. Conclusion Empowerment of posyandu cadres can increase knowledge and skills in the use of KSPR Keywords : Detection of Risk Factors, Cadre, Pregnancy, Empowerment