Karakteristik infeksi virus dengue pada pasien anak di poliklinik anak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar tahun 2016

Abstract

Background: Dengue infection is a mosquito induced viral infection with the highest virility level in the world. This disease is an international emergency problem and creates economic and social burdens around the world. Therefore, this study aims to determine the characteristics of dengue virus infection in pediatric patients in 2016 based on several parameters. Methods: A cross-sectional study was conducted among 96 pediatric patients with dengue virus infection who were treated at Sanglah General Hospital, Bali in 2016 period. A secondary data obtained from the collection of medical records of patients were used in this study. Data were analyzed using Microsoft Excel 2010 for Windows software.Results: Most of patients were female (54.17%), aged 5-18 years (67.71%), and with normal BMI status (42.71%). Most subject comes with bleeding signs and have positive tourniquets tests (64.58%), followed by abdominal clinical symptoms with nausea (50.00%), and neurological status with headache (41.67%). The length of stay of patients were mostly 3-5 days (73.96%) and the results of the axial temperature examination at the time of hospital admission were dominant <37ºC (65.63%). Based on laboratory examination, most subject has hemoglobin examination of 11-13 g/dl (57.29%), platelet examination results 50,000-100,000 (65.63%), hematocrit examination results <41% (44.79%), and leukocyte examination results <5,000/µl (59.38%). Most subjects are patient with Grade I DHF (56.25%%).Conclusion: The most predominant characteristics of pediatric patients with dengue virus infection was female, bleeding signs, nausea, headache, 3-5 days length of stay, atypical hematological parameters such as on hematocrit, platelet, and leucocyte examination. Latar Belakang: Penyakit infeksi dengue merupakan penyakit infeksi virus vektor nyamuk dengan tingkat penyebaran tertinggi di dunia. Penyakit ini seringkali menjadi masalah darurat antarnegara serta menimbulkan beban ekonomi dan sosial di dunia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik infeksi virus dengue pada pasien anak tahun 2016 berdasarkan beberapa parameter.Metode: Sebuah studi potong lintang dilakukan pada 96 pasien anak-anak dengan infeksi virus dengue yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Bali pada periode tahun 2016. Data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien digunakan dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakan piranti lunak Microsoft Excel 2010 untuk Windows.Hasil: Sebagian besar pasien adalah perempuan (54,17%), berusia 5-18 tahun (67,71%), dan dengan status BMI normal (42,71%). Sebagian besar subjek datang dengan tanda-tanda perdarahan dan memiliki tes tourniquets positif (64,58%), diikuti oleh gejala klinis perut mual (50,00%), dan status neurologis dengan sakit kepala (41,67%). Lama tinggal pasien sebagian besar 3-5 hari (73,96%) dan hasil pemeriksaan suhu aksial saat masuk rumah sakit didominasi <37ºC (65,63%). Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, sebagian besar subjek memiliki pemeriksaan hemoglobin 11-13 g/dl (57,29%), hasil pemeriksaan trombosit 50.000-100.000 (65,63%), hasil pemeriksaan hematokrit <41% (44,79%), dan hasil pemeriksaan leukosit <5.000 / μl (59,38%). Sebagian besar subyek adalah pasien dengan DBD kelas I (56,25%%).Kesimpulan: Karakteristik yang paling dominan dari pasien anak dengan infeksi virus dengue adalah wanita, tanda-tanda perdarahan, mual, sakit kepala, 3-5 hari tinggal, parameter hematologis khusus seperti pada hematokrit, trombosit, dan pemeriksaan leukosit.

Clinical characteristic of dengue fever and dengue hemorrhagic fever among patients at Sanglah Hospital, Denpasar, Bali

“…found more common in adults age between 21 to 40 years old, although it cannot be denied that it may also occur in children. 7,8 Firstly, based on age interpretation for this research, it can be said that dengue fever is slightly higher in children below ten years old than dengue hemorrhagic fever, which is more common in adults, although it does occur in children. Thus, the difference can be due to few reasons, such as adults with secondary infection is more prone to increase the risk of severe disease.…”

Pencegahan Luka Tekan Pada Pasien Hidrosefalus Di Ruang Pediatric Intensive Care Unit

“…Pemantauan ketat tandatanda vital dilakukan pada pasein dengan penurunan kesadaran (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016). Salah satu manifestasi klinis pasien dengan diagnosa medis hidosefalus komunikans adalah penurunan kesadaran (Utami et al, 2023).…”

“…Hidrosefalus komunikans terjadi apabila ada peningkatan cairan serebrospinal yang tanpa disertai dengan penyumbatan pada sistem ventrikel itu sendiri (Utami et al, 2023). Pasien dengan hidrosefalus yang mengalami penurunan kesadaran rentan mengalami gangguan integritas kulit/jaringan (Widiyanti, 2018).…”

Edukasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada Kegawatan Stroke Di Masyarakat

“…Putu & Sukma, 2020) Rekomendasi dari American Heart Association/American Stroke Association(AHA/ASA) pada tahun 2018 menyatakan bahwa pengobatan dengan trombolitik in-travena (IV-tPA) dan trombektomi mekanik dapat memperbaiki luaran pasien stroke iske-mik akut bila dilakukan pada periode emas, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak onset gejala untuk IV-tPA dan kurang dari 6-24 jam untuk trombektomi mekanik. (AckersonT, Adeoye OM, Brown M, De-maerschalk BM, Hoh B, Leslie-mazwi TM, 2018) Di Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata waktu pasien stroke dari onset gejala hingga sampai ke rumah sakit adalah >6 jam (67.3%).…”