2018
DOI: 10.24832/bas.v17i1.92
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Genetik Populasi Kuno Pulau Bali: Sanur dan Gilimanuk

Abstract: The study of ancient human migration and peopling in Indonesia still raises debate until now, both from the perspective of biological anthropology, human genetics or archaeological. The debate was always open space again to do some research about that. We concentrated with samples of ancient Bali, the findings of human remains from Gilimanuk (Melaya, Jembrana) and Semawang (Sanur, Denpasar). Relatively, Bali is an island located in the centre of Indonesian Archipelago, which may represent a major pathway of hu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Modifikasi gigi dapat memberikan petunjuk tentang sejarah migrasi di kawasan Nusantara sejak zaman kuno (Koesbardiati & Suriyanto, 2007;Suriyanto & Koesbardiati, 2010;Suriyanto et al, 2012;Suriyanto et al, 2014;Koesbardiati et al, 2015;Abdillah et al, 2018;Kinaston et al, 2020;Suriyanto & Prayudi, 2021). Ketika suatu populasi bermigrasi ke kawasan baru, bukan berarti hanya badan biologisnya saja yang bermigrasi ke kawasan baru, namun kebudayaanya juga menyertainya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Modifikasi gigi dapat memberikan petunjuk tentang sejarah migrasi di kawasan Nusantara sejak zaman kuno (Koesbardiati & Suriyanto, 2007;Suriyanto & Koesbardiati, 2010;Suriyanto et al, 2012;Suriyanto et al, 2014;Koesbardiati et al, 2015;Abdillah et al, 2018;Kinaston et al, 2020;Suriyanto & Prayudi, 2021). Ketika suatu populasi bermigrasi ke kawasan baru, bukan berarti hanya badan biologisnya saja yang bermigrasi ke kawasan baru, namun kebudayaanya juga menyertainya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mewarnai atau menghitamkan gigi merupakan praktek kultural kuno yang pernah dan masih dilakukan di seluruh Asia Tenggara sebagai bagian dari perluasan atau persebaran kebudayaan Austronesia (Koesbardiati & Suriyanto, 2007;Suriyanto & Koesbardiati, 2010;Suriyanto et al, 2012;Suriyanto et al, 2014;Koesbardiati et al, 2015;Abdillah et al, 2018;Kinaston et al, 2020;Suriyanto & Prayudi, 2021). Beberapa peneliti menyebut pewarnaan gigi ini berfungsi estetika, dan beberapa peneliti lain menambahkan sebagai fungsi etnomedisin mulut dan gigi (Koesbardiati & Suriyanto, 2007;Suriyanto & Koesbardiati, 2010;Suriyanto et al, 2012).…”
Section: Hasil Dan Diskusiunclassified
See 1 more Smart Citation