2021
DOI: 10.21776/ub.jrm.2021.012.02.24
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Aerodinamika Pontoon Pesawat NXXX Versi Amfibi

Abstract: Seaplanes are aircraft that can take off and landing on water. A seaplane’s requirement is its need to take off and landing on watery conditions which is equipped with a pontoon. Pontoon of a seaplane needs to be evaluated in terms of aerodynamics characteristics when a seaplane flies. The purpose of this study is to determine the correlation of various geometric combinations of deadrise angle, step height, and constant cross-section length with the values of coefficient of drag (CD), coefficient of lift (CL)… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian ini dilakukan secara simulasi menggunakan software Ansys Work Bench 19 untuk mengetahui gaya hambat, gaya angkat pada prototipe mortir. Parameter penelitian yang digunakan terdiri dari variasi sudut laras dalam penembakan (45º, 55º, dan 65º) merupakan sudut yang paling sering digunakan dalam latihan menembak karena senjata mortir ini berada di belakang kompi bantuan pasukan infanteri sehingga jarak target penembakan yang berada di depan pasukan mempengaruhi sudut elevasi laras, variasi tekanan berdasarkan perhitungan balistik dalam untuk menentukan kecepatan mortir keluar laras dan jarak jangkaunya maksimal sesuai lapangan geladi 150 meter (16,18,20,22, 24, 26, 28, 30, 32 bar), dan variasi sudut sirip mortar (33º, 44º, 55º). Simulasi aerodinamis pada penelitian ini dilakukan pada kecepatan 20, 30, dan 40 m/s.…”
Section: Metode Dan Bahanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian ini dilakukan secara simulasi menggunakan software Ansys Work Bench 19 untuk mengetahui gaya hambat, gaya angkat pada prototipe mortir. Parameter penelitian yang digunakan terdiri dari variasi sudut laras dalam penembakan (45º, 55º, dan 65º) merupakan sudut yang paling sering digunakan dalam latihan menembak karena senjata mortir ini berada di belakang kompi bantuan pasukan infanteri sehingga jarak target penembakan yang berada di depan pasukan mempengaruhi sudut elevasi laras, variasi tekanan berdasarkan perhitungan balistik dalam untuk menentukan kecepatan mortir keluar laras dan jarak jangkaunya maksimal sesuai lapangan geladi 150 meter (16,18,20,22, 24, 26, 28, 30, 32 bar), dan variasi sudut sirip mortar (33º, 44º, 55º). Simulasi aerodinamis pada penelitian ini dilakukan pada kecepatan 20, 30, dan 40 m/s.…”
Section: Metode Dan Bahanunclassified
“…Gambar 4 dan Gambar 5 merupakan data hasil simulasi CFD untuk model Mortir Latih 81 mm dengan variasi sudut sirip 33 0 , 44 0 dan 55 0 sudut serang 45 0 , 55 0 dan 65 0 dan variasi kecepatan 20, 30 dan 40 m/s, dapat diketahui bahwa gaya drag meningkat seiring peningkatan sudut serang dan kecepatan. Gaya drag total tertinggi pada variasi sudut sirip 44 0 dan angle of attack (AoA) 65 0 pada kecepatan 40 m/s dengan nilai 5,06 N. Sedangkan nilai gaya drag terendah pada kecepatan 20 m/s, sudut sirip 33 0 sudut serang 45 0 sebesar 0,81 N. Peningkatan nilai koefisien drag (CD) berakibat menurunkan performa mortir seperti mengurangi gaya dorong yang berakibat menurunnya kecepatan mortir [18]. Semakin besar kecepatan mortir dan sudut serang maka gaya F(x) maupun gaya F(y) semakin meningkat, nilai dari cosinus sudut serang 45 0 lebih besar dibanding sudut serang 55 0 dan 65 0 , dan nilai dari sinus sudut serang 45 0 lebih kecil dibanding sudut serang serang 55 0 dan 65 0 , maka berdasarkan gambar diagram benda bebas konversi koordinat lift dan drag (gambar 3) sehingga gaya lift menurun seiring peningkatan sudut serang (45 0 , 55 0 , 65 0 ) dan meningkat seiring kecepatan.…”
Section: Boundary Conditionunclassified