Kajian Konsentrasi Media dan Hormon untuk Konservasi Apel In Vitro

Abstract

Konservasi tanaman tahunan seperti apel umumnya dilakukan di lapang. Namun, karena beberapa kendala yang dipicu oleh perubahan iklim dan serangan hama dan penyakit, diperlukan sistem konservasi yang lebih efisien, misalnya secara in vitro. Konservasi in vitro adalah alternatif untuk melestarikan tanaman yang diperbanyak secara klonal seperti apel. Penelitian ditujukan untuk melihat pengaruh perbedaan konsentrasi media dan ZPT untuk konservasi apel secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Baltjestro dari Agustus hingga Desember 2018. Media yang diuji adalah Media MS dengankonsentrasi garam penuh (FS) dan setengah (HS) dengan penambahan BA. Aksesi yang diuji adalah K60, K66, K01, K84 dan batang bawah apel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media MS FS lebih baik dalam mempertahankan eksplan hidup daripada HS selama empat bulan konservasi tanpa subkultur. Kombinasi MS FS dan BA 0.1 mg L-1 memberikan hasil terbaik untuk konservasi apel untuk aksesi K01 dan K66.

Respon Eksplan Buku Durian Lahung (Durio dulcis) terhadap Konsentrasi BAP (Benzil Amino Purin) pada Media WPM (Woody Plant Medium)

“…Sitokinin aktif seperti BAP dan konsentrasi sulfat dalam media WPM berperan aktif dalam pembelahan sel. Didukung oleh pernyataan Arisah et al (2021) bahwa kemampuan hidup dipengaruhi oleh penambahan hormon BAP konsentrasi rendah. Diduga BAP memiliki kontribusi agar sel-sel tetap aktif, mengingat bahwa BAP sendiri berperan penting dalam pembelahan sel dan jaringan.…”