Shopping center is one of the public facilities visited by various people, it should provide facilities that pay attention to accessibility, namely the facilities provided for everyone, including people with disabilities to realize equal opportunities in all aspects of life. Problems that are often encountered in shopping center facilities are that they are not yet fully easy to use by persons with disabilities, making it difficult for them to carry out their shopping activities. it in all fields. This study aims to evaluate the accessibility of persons with disabilities at shopping centers in Samarinda with a case study of Plaza Mulia,. This research is a Post-Occupational Evaluation (EPH) to determine the level of success of a building's performance in providing satisfaction to its users, using quantitative and qualitative mixed methods. The results showed that the percentage of the overall conformity of the building to the standards of Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 is 71.45%, which means the building has good accessibility. However, there is still a very low percentage if you look at each aspect, in diffable toilet and urinals.Abstrak: Pusat perbelanjaan merupakan salah satu fasilitas publik yang banyak di kunjungi oleh beragam orang, seharusnya perlu menyediakan fasilitas yang memperhatikan aksesibilitas yaitu kemudahan yang disediakan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas untuk mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan. Permasalahan yang seringkali ditemui di fasilitas pusat perbelanjaan yaitu belum sepenuhnya mudah digunakan oleh penyandang disabilitas, sehingga menyulitkan mereka dalam menjalankan aktivitas berbelanja. Pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan yang berkaitan dengan aksesibilitas fasilitas publik, namun pada pelaksanaannya pemerintah daerah masih belum sepenuhnya memperhatikan penyediaan fasilitas-fasilitas aksesibilitas pada semua bidang. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap aksesibilitas penyandang disabilitas pada pusat perbelanjaan di Samarinda dengan studi kasus Plaza Mulia. Penelitian ini adalah Evaluasi Purna Huni (EPH) untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja suatu bangunan dalam memberi kepuasan terhadap penggunanya, dengan menggunakan metode gabungan (mixed methods) kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesesuaian bangunan secara keseluruhan terhadap standar Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 sebesar 71,45 %, yang berarti bangunan sudah cukup baik aksesibilitasnya. Tetapi masih terdapat persentase yang sangat rendah jika dilihat tiap aspeknya yaitu pada toilet difabel dan urinoir.