2019
DOI: 10.22487/25411969.2019.v8.i1.12634
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Etnobotani Pandanaceae Pada Suku Moma Di Ngata Toro, Kulawi, Sulawesi Tengah

Abstract: Penelitian ini mengenai kajian etnobotani Family Pandanaceae pada Suku Moma di Ngata Toro, Kulawi, Sulawesi Tengahdilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan Family Pandanaceae oleh masyarakat Suku Moma. Metode yang digunakan yaitu metode snowball sampling dengan melakukan wawancara. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratoium Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Hasil penelitian ini diperoleh 3 jenis t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Cara untuk mengetahui interaksi manusia dan tumbuhan dapat dilakukan dengan penelitian etnobotani. Etnobotani berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethnos yang artinya bangsa dan botani yang berarti tumbuhan (Nurfadila et al, 2019). Sehingga etnobotani adalah ilmu yang mengkaji interaksi masyarakat lokal dengan lingkungannya, termasuk pemanfaatan tumbuhan dengan melibatkan kebudayaan (Hafida et al, 2020;Ibo & Arimukti, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Cara untuk mengetahui interaksi manusia dan tumbuhan dapat dilakukan dengan penelitian etnobotani. Etnobotani berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethnos yang artinya bangsa dan botani yang berarti tumbuhan (Nurfadila et al, 2019). Sehingga etnobotani adalah ilmu yang mengkaji interaksi masyarakat lokal dengan lingkungannya, termasuk pemanfaatan tumbuhan dengan melibatkan kebudayaan (Hafida et al, 2020;Ibo & Arimukti, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan penelitianpenelitian yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa masyarakat adat di beberapa daerah memanfaatkan tumbuhan dari suku Pandanaceae untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan Pandanus furcatus hanya oleh Orang Rimba di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi [7].…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Berdasarkan hasil pengamatan, dan wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) Kajian botani tumbuhan Cangkuang memiliki morfologi daun lancip memanjang, tepi berduri, akar tunjang, tidak ditemukan bentuk bunganya, (2) Kajian etnoekologi, persentase stadium/strata pertumbuhannya adalah 68 % semai, 16 % pancang, 9 % tiang, dan 7 % pohon, (3) Kajian etnofarmakologi, daun dan buahnya sebagai obat diare, disentri, antioksidan, (4) Kajian etnolinguistik, Cangkuang dijadikan nama desa, situ, candi dan taman wisata, (5) Kajian etnoantropologi, buahnya memiliki mitos sebagai pengusir mahkluk halus, (6) Kajian etnoekonomi, daunnya bermanfaat sebagai alat rumah tangga dan pembungkus makanan, (7) Persentase bagian tumbuhan yang dimaanfatkan, 83 % daun dan 17 % buah, (8) Persentase pemanfaatan tumbuhan, 50 % sebagai obat, 30 % sebagai pembungkus makanan, 17 % sebagai alat rumah tangga, dan 3% sebagai benda mitos.…”
Section: Kesimpulan Dan Saranunclassified
“…Manusia merupakan individu yang sangat mudah menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya (Nurfadila, Iqbal, & Pitopang, 2019). Dalam upaya untuk menyesuaikan diri, seringkali manusia memanfaatkan pengetahuan tradisional untuk memenuhi kebutuhannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified