2022
DOI: 10.20961/agritexts.v46i1.61416
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Dimensi Community-based Tourism dalam Pengembangan Desa Wisata Sumberbulu

Abstract: <p><em>Tourism development is currently directed towards sustainable tourism development. Domestic tourist visits to tourist villages are still low due to the lack of promotion of tourist villages due to budget constraints and local people themselves who do not understand the existence of tourist villages. One of the tourism concepts that can be applied to utilize local communities in the area is to introduce the concept of community-based tourism (CBT). This study aims to analyze the economic, soc… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Salah satu bentuk perencanaan yang partisipatif dalam pembangunan pariwisata adalah dengan menerapkan Community Based Tourism (CBT) sebagai pendekatan pembangunan. CBT merupakan suatu pendekatan pembangunan pariwisata yang menekankan pada masyarakat lokal (baik yang terlibat langsung dalam industri pariwisata maupun tidak) dalam bentuk memberikan kesempatan (akses), manajemen dan pembangunan pariwisata yang berujung pada pemberdayaan politis melalui kehidupan yang lebih demokratis, termasuk dalam pembagian keuntungan dari kegiatan pariwisata yang lebih adil bagi masyarakat lokal (Arum, Sukma, Padmaningrum, & Winarno, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu bentuk perencanaan yang partisipatif dalam pembangunan pariwisata adalah dengan menerapkan Community Based Tourism (CBT) sebagai pendekatan pembangunan. CBT merupakan suatu pendekatan pembangunan pariwisata yang menekankan pada masyarakat lokal (baik yang terlibat langsung dalam industri pariwisata maupun tidak) dalam bentuk memberikan kesempatan (akses), manajemen dan pembangunan pariwisata yang berujung pada pemberdayaan politis melalui kehidupan yang lebih demokratis, termasuk dalam pembagian keuntungan dari kegiatan pariwisata yang lebih adil bagi masyarakat lokal (Arum, Sukma, Padmaningrum, & Winarno, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembangunan pariwisata saat ini diarahkan kepada pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Menurut Sharpley dalam (Arum, Padmaningrum, & Winarno, 2022;Hamuna, Tanjung, Suwito, Maury, & Alianto, Pengembangan industri pariwisata ini sangatlah didukung oleh negara melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, juga Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Keberadaan objek wisata suatu daerah akan sangat menguntungkan baik bagi pemerintah maupun masyarakat secara luas, antara lain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan mampu memperluas kesempatan kerja bagi penganguran serta melestariakan alam dan budaya setempat.…”
Section: Introductionunclassified
“…This is proven by results; research that has been done by experts. Arum, Padmaningrum, & Winarno (2022) stated that tourism activities can have a positive impact on economic, social, cultural, environmental and political activities. In addition, tourism activities also have the potential to increase local sources of original income (Mebri et al, 2022), the natural environment is better preserved (Putra & Ariana, 2022), maintain cultural values (Pujiastuti, et al 2022), improve health and physical and mental fitness (Chen & Petrick, 2013).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%