Kajian Arsitektur Industrial Pada Bangunan Hotel (Studi Kasus: Chara Hotel, Bandung)

Abstract

Perkembangan bidang industri di Indonesia berperan penting dalam perekonomian nasional. Perkembangan industri pariwisata juga terlihat pada pembangunan hotel. Hotel yang sering dijumpai merupakan hotel dengan nuansa mewah sehingga dalam perawatannya memakan biaya yang mahal. Untuk itu, konsep Arsitektur Industrial merupakan suatu konsep yang mengedepankan aspek fungsional dan efisien dengan menggunakan material yang tidak difinishing namun tetap mempertimbangkan estetika design sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan. Arsitektur Industrial merupakan langgam yang muncul dan berkembang di era modern yang berhubungan dengan penyesuaian dan pemanfaatan kembali suatu barang bekas bangunan pabrik menjadi furniture interior. Karakteristik Arsitektur Industrial adalah penggunaan bentuk geometris dan garis tegas, penggunaan warna alami dan warna monokrom dari material aslinya, kejujuran dalam penggunaan material dan ekspos sistem utilitas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan karakteristik Arsitektur Industrial pada Bangunan Hotel dengan cara melakukan studi literatur dan mengkaitkannya dengan studi kasus. Studi kasus yang dipilih merupakan bangunan Chara Hotel, dari studi kasus tersebut akan dianalisis dengan mengkaitkan data studi kasus dengan karakteristik Arsitektur Industrial. Dari analisis tersebut didapatkan hasil berupa penerapan karakteristik konsep Arsitektur Industrial pada Chara Hotel dari segi eksterior maupun interior.

Telaah Penerapan Konsep Arsitektur Industrial Pada the Amartya Hotel Yogyakarta

“…(Persada & Giri, 2020). (Hamdani & Hantono, 2021a) Selain material bekas pabrik dan ekspos, arsitektur industrial juga meletakkan hal penting pada aspek fungsional dan efisiensi. Ciri-ciri secara umum dapat disebutkan bahwa arsitektur industrial menggunakan bentuk geometris dan garis padat, warna yang digunakan sesuai warna material asli dan monokrom, bahan unfinish dan utilitas ekspos pada ruangan.…”

“…Ciri-ciri secara umum dapat disebutkan bahwa arsitektur industrial menggunakan bentuk geometris dan garis padat, warna yang digunakan sesuai warna material asli dan monokrom, bahan unfinish dan utilitas ekspos pada ruangan. (Hamdani & Hantono, 2021b) Salah satu penjelasan material pada arsitektur industrial adalah penggunaan batu bata ekspos. Penggunaan material ini tidak hanya mengesankan ekspos bentuk asli namun juga untuk menghemat biaya karena tidak membutuhkan material finishing seperti plester dan cat.…”

Perancangan Produk Desk Organizer Set Berbahan Semen dan Kayu Balsa

“…Yang dimaksud dengan material unfinished adalah material digunakan mentah dan tidak diberi finishing seperti cat misalnya. Warna yang digunakan adalah warnawarna asli dari material mentah yang digunakan pada bangunan dan juga warna-warna monokrom (Hamdani & Hantono, 2021).…”

Penerapan Konsep Arsitektur Industrial pada Bangunan Masjid Jami Al Hurriyah Jakarta Selatan

“…Banyak tulisan yang membahas terkait arsitektur industrial di Indonesia. Menurut Hamdani dan Hantono (2021), bahwa bangunan hotel dengan penerapan konsep arsitektur industrial menekankan pada aspek fungsional, efisiensi material, serta warna monokromatis [2]. Penelitian Pratama dan Hantono, (2021) membahas terkait arsitektur industrial pada bangunan restoran dimana penggunaan material asli tanpa di finishing namun tetap mempertimbangkan kerapian dan estetika memberikan efek kenyamanan dan selera makan yang baik bagi pengunjung [3].…”