Abstract:Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis that mostly attacks the lungs. Uric acid is the result of purine metabolism in the body. Actually, uric acid is a natural substance in the body but it becomes unnatural in the body when uric acid becomes up and beyond normal limits. The purpose of this study was to detemmine the description of uric acid levels in tuberculosis patients with anti tuberculosis drug therapy (OAT) at Puskesmas Cempaka. The population in this study was 2… Show more
“…Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, dimana dari tahun ke tahun memperlihatkan adanya peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun kasus kematian (Nafila, 2018). Sejak tahun 1993, WHO melaporkan kedaruratan global pada penyakit tuberculosis, dikarenakan adanya sebagian besar negara di dunia penyakit tuberculosis tidak terkendali, hal ini yang menjadi momok besar pada penderita tuberculosis yang tidak berhasil disembuhkan (Dewi et al, 2019), (Lawrensia, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Progam Nasional Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia yaitu adanya 5 macam obat esensial yang dipakai yaitu Isoniazaid (H), Streptomisisn (S), Etambutol (E), Rifampisin (R), dan Pirazinamid (P). Pengobatan Tuberculosis menurut strategi Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) diberikan selama 6-8 bulan dengan menggunakan panduan beberapa obat atau diberikan dalam bentuk kombinasi dengan takaran yang tepat dan teratur, supaya bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat terbunuh (Nafila, 2018). Strategi DOTS pada pasien TBC paru membutuhkan kedisiplinan dalam proses pengobatannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Obat Anti Tuberkulosis (OAT) salah satunya memberikan efek pada nyeri sendi dari mulai kesemutan hingga rasa terbakar di bagian kaki. Nyeri didaerah persendian secara tibatiba sering dihubungkan dengan adanya peningkatan kadar asam urat (Nafila, 2018). Konsentrasi asam urat yang berlebih (>7,0 mg/dL) akan membentuk suatu kristal pada monosodium urat, kristal tersebut menumpuk mengaktifkan sel-sel opsonisasi dan fagositosis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan laporan penelitian (Solikhati et al, 2016) adanya peningkatan kadar asam urat pada antituberkulosis dalam darah pada bulan ke-2 pengobatan dan terjadi penurunan yang sinifikan antara 2 bulan bulan terapi dengan 4 bulan terapi. Pengobatan Tuberkulosis dengan prinsip Multidrug yaitu lamanya waktu pengobatan dapat memicu peningkatan kadar asam urat (Nafila, 2018), (Hamijoyo, 2010). Kadar asam urat diatas batas normal berdampak pada metabolisme tubuh yang meningkatkan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karakteristik responden terhadap lamanya minum obat anti tuberculosis (OAT), didapatkan bahwa jumlah pasien yang mengalami peningkatan kadar asam urat setelah mengkonsumsi OAT >3 bulan (57%). Pasien Tuberculosis paru dalam tahapan intensif sesuai dengan pemberian OAT yang diberikan memiliki efek samping hiperurisemia yaitu terjadi peningkatan kadar asam urat melebihi batas normal (Nafila, 2017). Hiperurisemia terdeteksi pada pasien yang memakai pirazinamid, etambutol, dan niasin.…”
Tuberculosis lungs is disease infectious disease caused by bacteria Mycobacterium tuberculosis . TB disease still become threat health Indonesian society which leads to illness , disability and death tall so that need exists countermeasures . Research objectives know connection between rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients . Study This is study retrospective analytic observational with approach cross sectional , with use analysis Research Chi square test statistics conducted at the Ambarawa Community Health Center (BALKESMAS) in October 2022. Population all moderate pulmonary TB patients undergo treatment at BALKESMAS Ambarawa . Research sample This of the total population namely 30 patients . Results from 30 respondents there is rate sour veins in patients Tuberculosis lungs there is enhancement rate sour tendon namely 11 respondents that is man with average levels sour urate 7.08 mg/dL (6 respondents ), female with average level 6.41 mg/dL (5 respondents ) . Based on forever drink drug obtained that amount patient with treatment 3 months 57%, 2-3 months 30%, and 1 month 13%. Based on characteristics that kind sex men 53% and kind sex women 47%. Based on characteristics age category teenagers 23%, adults 50% elderly 27%. Based on obedience drink anti-tuberculosis drugs by 28 respondents or 93.34 % of total number of respondents . Whereas For respondents who did not obedient drink drug namely 2 respondents or 6.06%. Chi square test results on compliance status drink medicine , type gender , age No showing connection significant (P0.05) against rate sour veins in patients Tuberculosis lungs. Research conclusions This No There is connection rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients, This caused by TB Treatment consists of over 2 stages that is intensive and advanced, function system immunity body relate with age , history of medication , obesity , consumption purines , and alcohol.
“…Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, dimana dari tahun ke tahun memperlihatkan adanya peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun kasus kematian (Nafila, 2018). Sejak tahun 1993, WHO melaporkan kedaruratan global pada penyakit tuberculosis, dikarenakan adanya sebagian besar negara di dunia penyakit tuberculosis tidak terkendali, hal ini yang menjadi momok besar pada penderita tuberculosis yang tidak berhasil disembuhkan (Dewi et al, 2019), (Lawrensia, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Progam Nasional Pemberantasan Tuberkulosis di Indonesia yaitu adanya 5 macam obat esensial yang dipakai yaitu Isoniazaid (H), Streptomisisn (S), Etambutol (E), Rifampisin (R), dan Pirazinamid (P). Pengobatan Tuberculosis menurut strategi Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) diberikan selama 6-8 bulan dengan menggunakan panduan beberapa obat atau diberikan dalam bentuk kombinasi dengan takaran yang tepat dan teratur, supaya bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat terbunuh (Nafila, 2018). Strategi DOTS pada pasien TBC paru membutuhkan kedisiplinan dalam proses pengobatannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Obat Anti Tuberkulosis (OAT) salah satunya memberikan efek pada nyeri sendi dari mulai kesemutan hingga rasa terbakar di bagian kaki. Nyeri didaerah persendian secara tibatiba sering dihubungkan dengan adanya peningkatan kadar asam urat (Nafila, 2018). Konsentrasi asam urat yang berlebih (>7,0 mg/dL) akan membentuk suatu kristal pada monosodium urat, kristal tersebut menumpuk mengaktifkan sel-sel opsonisasi dan fagositosis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan laporan penelitian (Solikhati et al, 2016) adanya peningkatan kadar asam urat pada antituberkulosis dalam darah pada bulan ke-2 pengobatan dan terjadi penurunan yang sinifikan antara 2 bulan bulan terapi dengan 4 bulan terapi. Pengobatan Tuberkulosis dengan prinsip Multidrug yaitu lamanya waktu pengobatan dapat memicu peningkatan kadar asam urat (Nafila, 2018), (Hamijoyo, 2010). Kadar asam urat diatas batas normal berdampak pada metabolisme tubuh yang meningkatkan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karakteristik responden terhadap lamanya minum obat anti tuberculosis (OAT), didapatkan bahwa jumlah pasien yang mengalami peningkatan kadar asam urat setelah mengkonsumsi OAT >3 bulan (57%). Pasien Tuberculosis paru dalam tahapan intensif sesuai dengan pemberian OAT yang diberikan memiliki efek samping hiperurisemia yaitu terjadi peningkatan kadar asam urat melebihi batas normal (Nafila, 2017). Hiperurisemia terdeteksi pada pasien yang memakai pirazinamid, etambutol, dan niasin.…”
Tuberculosis lungs is disease infectious disease caused by bacteria Mycobacterium tuberculosis . TB disease still become threat health Indonesian society which leads to illness , disability and death tall so that need exists countermeasures . Research objectives know connection between rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients . Study This is study retrospective analytic observational with approach cross sectional , with use analysis Research Chi square test statistics conducted at the Ambarawa Community Health Center (BALKESMAS) in October 2022. Population all moderate pulmonary TB patients undergo treatment at BALKESMAS Ambarawa . Research sample This of the total population namely 30 patients . Results from 30 respondents there is rate sour veins in patients Tuberculosis lungs there is enhancement rate sour tendon namely 11 respondents that is man with average levels sour urate 7.08 mg/dL (6 respondents ), female with average level 6.41 mg/dL (5 respondents ) . Based on forever drink drug obtained that amount patient with treatment 3 months 57%, 2-3 months 30%, and 1 month 13%. Based on characteristics that kind sex men 53% and kind sex women 47%. Based on characteristics age category teenagers 23%, adults 50% elderly 27%. Based on obedience drink anti-tuberculosis drugs by 28 respondents or 93.34 % of total number of respondents . Whereas For respondents who did not obedient drink drug namely 2 respondents or 6.06%. Chi square test results on compliance status drink medicine , type gender , age No showing connection significant (P0.05) against rate sour veins in patients Tuberculosis lungs. Research conclusions This No There is connection rate sour tendon with obedience drink medication in pulmonary TB patients, This caused by TB Treatment consists of over 2 stages that is intensive and advanced, function system immunity body relate with age , history of medication , obesity , consumption purines , and alcohol.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksius yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pasien tuberkulosis paru memperoleh pengobatan kombinasi obat antituberkulosis (OAT). Pada pengobatan kategori I, pasien mendapatkan kombinasi RHZE pada tahap intensif selama 2 bulan. Adanya obat pirazinamid (Z) dan etambutol (E) dalam regimen terapi berisiko menyebabkan efek samping berupa peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Efek samping tersebut dapat menyebabkan problem medis berupa gout maupun gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, apoteker harus memantau risiko efek samping OAT pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan OAT kombinasi RHZE terhadap kadar asam urat pasien. Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Citangkil Kota Cilegon ini merupakan penelitian observasional kohort. Penelitian dilakukan selama bulan April – Juni 2023. Jumlah subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 36 pasien. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan sebelum pasien minum OAT (minggu ke-0) dan minggu ke-4 setelah minum OAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar asam urat pasien laki-laki pada minggu ke-0 dan minggu ke-4 masing-masing sebesar 5,09 ± 0,9 mg/dL dan 12,02 ± 1,59 mg/dL. Sementara itu, pada pasien perempuan masing-masing sebesar 5,06 ± 0,94 mg/dL dan 11,98 ± 1,69 mg/dL. Hasil uji t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap rerata kadar asam urat pada minggu ke-0 dan ke-4 (p < 0,001). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa penggunaan OAT RHZE pada pasien tuberkulosis paru selama 4 minggu dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis bacteria. Patients with pulmonary tuberculosis undergo combination anti-tuberculosis drug (ATD) therapy. In category I treatment, patients receive a combination of RHZE during the intensive phase for 2 months. The inclusion of pyrazinamide (Z) and ethambutol (E) in the therapy regimen carries the risk of side effects, including an increase in uric acid levels in the bloodstream. These side effects can result in medical issues, such as gout and kidney function disturbances. As a result, it is crucial for pharmacists to monitor the potential side effects of ATD in patients. This study aimed to analyze the impact of RHZE combination ATD use on patients’ uric acid levels. This research was conducted at Citangkil Community Health Center in Cilegon City, and was an observational cohort study started from April to June 2023, involving a total of 36 patients who met the inclusion and exclusion criteria. Uric acid levels were assessed both before patients initiated ATD treatment (week 0) and at week 4 after commencing ATD. The findings indicated that the mean uric acid levels for male patients at week 0 and week 4 were 5.09 ± 0.9 mg/dL and 12.02 ± 1.59 mg/dL, respectively. For female patients, the corresponding levels were 5.06 ± 0.94 mg/dL and 11.98 ± 1.69 mg/dL. Paired t-test results revealed a statistically significant difference in mean uric acid levels between week 0 and week 4 (p < 0.001). In conclusion, the use of RHZE combination ATD in pulmonary tuberculosis patients for 4 weeks could lead to an elevation in uric acid levels.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.