Jenis, komposisi, dan kepadatan sampah laut di Teluk Manado, Sulawesi Utara, pada musim hujan (Type, composition, and density of marine litter in Manado Bay during rainy season)

Abstract

During rainy season, a various type of litter can enter the ocean through rivers. This is a significant contributor to the amount of marine litter in the waters. In order to access the type, composition, and density of the litter during rainy season, this study was conducted in Manado Bay, North Sulawesi. The observation was done on the litter stranded on the beach, and they were classified into two different size groups, macro (>2,5 cm)- and meso (0,5-2,5 cm)-sizes. Malalayang Beach and Bailang Beach were chosen for the location of the study. Litter type, composition, and density was evaluated according to National Marine Litter Monitoring Guide. The result showed that there were 7 types of macro-size and 6 types of meso-size marine litter in Malalayang Beach and it was dominated by glass and ceramic for both sizes. In Bailang Beach, 9 types of macro-size and 7 of meso-size were found, and it was dominated by plastics. It can be concluded that various type of marine litter present in Manado Bay, both macro- and meso- sizes, during the rainy season. The highest composition was the glass and ceramics type. However, the highest density was the plastic type.---Pada musim hujan, berbagai jenis sampah dari daratan masuk ke perairan pantai melalui sungai. Hal ini merupakan penyumbang signifikan bagi jumlah sampah laut di perairan. Untuk menilai jenis bahan, komposisi, dan kepadatan sampah laut pada musim hujan, penelitian ini dilakukan di Teluk Manado, Sulawesi Bagian Utara. Pengamatan dilakukan terhadap sampah laut yang terdampar di pantai (beach litter), berukuran makro (> 2,5 cm) dan meso (0,5-2,5 cm), di dua lokasi, yaitu Pantai Malalayang dan Pantai Bailang. Sampah laut dievaluasi menggunakan Pedoman Nasional tentang Pemantauan Sampah Pantai. Hasil penelitian menunjukkan, sampah laut jenis plastik, kaca & keramik, busa plastik, kertas & kardus, logam, karet, kayu, kain, dan bahan lainnya, baik berukuran makro maupun meso ditemukan di perairan. Di Pantai Bailang, komposisi sampah laut berukuran makro dan meso didominasi oleh jenis bahan plastik; tetapi, di Pantai Malalayang didominasi oleh jenis kaca & keramik. Demikian juga untuk kepadatan sampah laut di Pantai Bailang, jenis bahan plastik mendominasi, baik sampah berukuran makro maupun meso. Sedangkan di Pantai Malalayang, jenis kaca & keramik mendominasi kepadatan sampah laut pada semua ukuran. Selanjutnya, dapat disimpulkan, pada musim hujan, berbagai jenis bahan sampah laut berada di Teluk Manado, baik berukuran makro maupun meso. Komposisi terbesar untuk ukuran makro dan meso ialah jenis bahan kaca & keramik. Namun, kepadatan tertinggi untuk ukuran makro dan meso ialah sampah jenis bahan plastik.

Mitigation of marine debris from land: Formulation of the best options for managing marine debris in the coastal city of Manado, Indonesia

“…Keberadaan sampah laut (marine debris), terutama sampah berbahan plastik, dapat menurunkan kualitas lingkungan perairan laut dan dapat memberikan dampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat pesisir, khususnya aspek kesehatan dan estetika (Derraik, 2002;Cheshire et al, 2009). Di tingkat global, berbagai upaya telah dan sementara dilakukan untuk mengatasi masalah ini (Debrot et al, 2013;Lippiatt et al, 2013;Liu et al, 2013;Smith and Markic, 2013;da Silva et al, 2016); demikian pula halnya di tingkat lokal di Indonesia, misalnya di Teluk Manado (TM) (Pane et al, 2020;Kumurur et al, 2022;Rengkung et al, 2022). Namun, upaya tersebut belum memberikan hasil yang siknifikan, baik di tingkat global (Jambeck et al, 2015;Law et al, 2020) maupun di tingkat lokal di TM (Kumurur et al, 2022;Rengkung et al, 2022).…”

“…Akibatnya, tumpukan sampah laut yang besar ditemukan di dasar laut sekitar TM oleh Green Eye Project Aquamarine Fukushima, Jepang, pada tahun 2011 (Lasut et al, 2017;2018). Selain itu, ditemukan 9 jenis bahan sampah laut (yaitu plastik, busa plastik, kain, kaca & keramik, logam, kertas & kardus, karet, kayu, dan bahan lainnya), yang didominasi oleh sampah plastik, yang keberadaannya mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2017 (Pane et al, 2020).…”

“…Penelitian ini, yang merupakan bagian dari serangkaian penelitian (Pane et al, 2020;Kumurur et al, Aquatic Science & Management, Vol. 11, No.…”

Komposisi Dan Kepadatan Sampah Dasar Laut Berukuran Meso Dan Makro Di Perairan Pantai Manado

“…Dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5, jenis sampah logam dengan total berat 100 g, memliki komposisi teringgi untuk Pantai Kawasan Megamas. Sedangkan jenis sampah kaca dan keramik dengan total berat 70,25 g, memliki komposisi tertinggi untuk Pantai Malalayang, sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Pane et al, 2020) (Pane et al, 2020) pada daerah pesisir kepadatan sampah ukuran makro pada lokasi Pantai Bailang didominasi oleh sampah plastik, penyebabnya adalah dikarenakan lokasi penelitian yang berdekatan dengan muara sungai serta berdekatan dengan pemukiman masyarakat, sehingga sampah yang hanyut akan terkumpul didaerah pinggir pantai yang sering juga disebut dengan intertidal/pasang surut (Yusra & Erlini, 2021).…”

“…Berdasarkan hasil kepadatan sampah bawah laut di Pantai Malalayang yang berukuran meso dengan total keseluruhan sebanyak 1,005 item/m 2 dengan jumlah 201 item dan Pantai Kawasan Megamas total keseluruhan sebanyak 0,95 item/m 2 dengan jumlah 190 item. Pada sampah ukuran meso sama halnya dengan sampah ukuran makro, dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7 sampah plastik memiliki kepadatan terbanyak dari pada sampah jenis lain, sebanyak 0,72 item/m 2 dengan jumlah 144 item, untuk Pantai Malalayang, dan sebanyak 0,7 item/m 2 dengan jumlah 140 item, untuk Pantai Kawasan Megamas, sesuai dengan penelitian (Pane et al, 2020) pada daerah pesisir kepadatan sampah ukuran meso pada lokasi Pantai Bailang didominasi oleh sampah plastik. Sampah laut jenis bahan plastik dapat mengapung dalam waktu yang lama dan dapat hancur menjadi partikel yang lebih kecil.…”