Abstract. Theologically, liturgy is a celebration in which God reveals the work of salvation through Jesus. GISKI North Minahasa applies a common liturgical form, but has a uniqueness in the greeting element, namely using assalamualaikum greeting. This study aimed to explain the understanding of the North Minahasa GISKI congregation about the use of assalamualaikum greeting in their religious meeting liturgy and to describe demographic factors that might explain the tendency of variables. This study used quantitative methods with statistical descriptive analysis techniques. The results showed that demographic factors, which were associated with the variables of age, education, ecclesiastical position and age of membership, contributed significantly to respondents' understanding, while gender did not. It could be concluded that the contextualization of the liturgy got a positive response from the congregation member and hds an impact on strengthening their faith.Abstrak. Secara teologis, liturgi merupakan perayaan dimana Allah menyatakan karya keselamatan melalui Yesus. GISKI Minahasa Utara menerapkan bentuk liturgi yang tidak berbeda, namun memiliki keunikan pada unsur salamnya yaitu menggunakan salam assalamualaikum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemahaman jemaat GISKI Minahasa Utara tentang penggunaan salam assalamualaikum dalam liturgi ibadahnya serta mendeskripsikan faktor-faktor demografi yang sekiranya menjelaskan kecendrungan variabel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisa deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor demografi, yang dikaitkan dengan variabel faktor usia, pendidikan, jabatan gerejawi dan usia keanggotaan, memberikan kontribusi signifikan bagi pemahaman responden, sedangkan faktor jenis kelamin tidak berkontribusi signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kontekstualisasi liturgi mendapatkan sambutan positif umat dan berdampak penguatan keimanan umat.