Israeli-Palestinian Conflict Beyond Resolution: A Critical Assessment

Abstract

Of all the inter-state conflict currently happening in different regions of the world, the Israel- Palestine conflict has stood the test of time to become one of the longest and most impactful. Despite numerous attempts to resolve the Israeli-Palestinian conflict, both parties have persisted, mainly showing a lack of compromise and commitment. This paper aims to analyze the underlying reason to the various unsuccessful attempts of Israel-Palestine conflict resolutions. This paper argues that there are four core issues that become object of negotiation in each attempt: borders, security, Jerusalem, and refugees. This paper assesses each party’s stances on these four issues and how they shape the negotiation process. This is done through an empirical generalization by inductive methodology, using library studies as a data collection method. This paper concludes that there should be an ideational change to compromise within the domestic politics of both parties to make future conflict resolution possible.

Pengaruh Resolusi Majelis Umum PBB terhadap Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Konflik Gaza

“…Upaya-upaya sebelumnya untuk menyelesaikan konflik tidak berhasil, dengan negosiasi yang berfokus pada isu-isu utama seperti perbatasan, keamanan, Yerusalem, dan pengungsi (Mahwati & Nanda, 2022). Untuk mencapai penyelesaian konflik di masa depan, perlu ada perubahan dalam politik domestik kedua belah pihak, mendorong kompromi dan komitmen (Pratiwi et al, 2022). Pencarian perdamaian permanen di wilayah ini terus berlanjut, dengan solusi dua negara yang disarankan sebagai opsi potensial (Miaari & Calì, 2020).…”

Analisis Peran Keputusan Dewan Keamanan PBB dalam Menentukan Status Hukum Teritorial di Tepi Barat

“…Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah membuat keputusan yang bertujuan untuk mengatasi berbagai dimensi konflik, khususnya di Tepi Barat. Keputusan-keputusan ini memiliki konsekuensi hukum yang berdampak pada status wilayah tersebut dan signifikan dalam ranah hubungan dan hukum internasional (Imtiaz et al, 2022;Pratiwi et al, 2022).…”