Isoterm Freundlich, Model Kinetika, dan Penentuan Laju Reaksi Adsorpsi Besi dengan Arang Aktif dari Ampas Kopi

Abstract

Air sumur yang mengandung banyak besi akan membahayakan manusia. Penelitian adsorpsi Fe pada air sumur dengan menggunakan karbon aktif. Pada penelitian ini ampas kopi digunakan sebagai bahan untuk membuatarang aktif, selanjutnya arang aktif tersebut digunakan untuk menurunkan kadar Fe. Adsorpsi Fe pada 400 rpmmencapai optimum pada waktu kontak 20 menit. Sedangkan pada 500 rpm mencapai nilai optimum pada 15menit dan 600 rpm mencapai optimum pada 25 menit. Isoterm adsorpsi yang digunakan adalah isoterm Freundlich dengan R2 pada 400 rpm adalah 0.983, pada 500 rpm adalah 0,985 serta pada 600 rpm adalah 0,797. Dari persamaan Freundlich menunjukkan laju 400 rpm mempunyai kemampuan adsorpsi yang paling baikdengan nilai kF adalah 1.267. Diperoleh adsorpsi Fe dengan arang aktif dari ampas kopi pada laju 400 rpm mengikuti model kinetika orde 0, sedangkan pada laju 500 dan 600 rpm mengikuti kinetika orde 2.Kata kunci: ampas kopi, besi (Fe), karbon aktif, adsorpsi

Kajian Isoterm Adsorpsi Metilen Biru pada Biochar Kulit Sagu (Metroxylon sagu)

“…mengindikasikan semakin besar kemapuan biochar dalam mengadsorpsi zat warna metilen biru. Semakin besar nilai KF maka semakin besar kemampuan adsorben dalam mengadsorpsi (Tahad & Sanjaya, 2017). Kapasitas adsorpsi pada waktu 60 menit menggunakan konsentrasi awal 50 mg/L pada masing-masing sampel yaitu 44,70; 45,86; 46,22 dan 46,90 mg/g.…”

Utilization of Papaya Seed Powder as a Bioadsorben to Reduce Total Iron (Fe) in Wastewater

“…Penentuan mekanisme dan laju adsorpsi suatu adsorbat, membutuhkan suatu pendekatan dengan model kinetika adsorpsi. Mekanisme adsorpsi tergantung pada karakteristik fisik atau kimia adsorben yang digunakan dan proses transportasi molekul pada saat penjerapan (Tahad & Sanjaya, 2017). Penentuan model kinetika adsorpsi Fe pada limbah ditentukan dengan evaluasi pengaruh waktu kontak (0, 15, 30, 60, 120 dan 180 menit).…”

“…Model kinetika ini terjadi secara tunggal dimana adsorben hanya mampu menjerap logam Fe lapisan tunggal pori-pori permukaan adsroben (Hajar et al, 2018). Model kinetika orde 2 menggambarkan kecepatan laju adsorpsi berbanding lurus dengan dua konsentrasi adsorbet atau berbanding langsung dengan kuadrat salah satu adsorbatnya (Tahad & Sanjaya, 2017). Sementara itu, model kinetika pseudo first order menginterpretasikan proses adsorpsi pada tahap awal (initial stage).…”

Oyster Shell Waste (Crassostrea Gigas) as A Cheap Adsorbent for Adsorption Of Methylene Blue Dyes: Equilibrium and Kinetics Studies

“…Empirical approaches are first, second, pseudo-first and pseudo-second orders. First order reaction depends on only one of the reactants [21]. Second order reaction has rate which is proportional to product of both of the reactants or in quadratic form [22].…”