Isolasi dan Karakterisasi Parsial Kolagen dari Teripang Gamma (Stichopus variegatus)

Abstract

Isolasi dan karakterisasi parsial kolagen dari teripang gamma (Stichopus variegatus) telah dilakukan. Isolasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu preparasi, ekstraksi dan isolasi. Tahap preparasi meliputi tahapan penyiangan, pencucian dan perendaman dalam akuades, dalam alkohol, dalam larutan Tris-HCl dan etilenadiaminatetraasetat (EDTA) dan perendaman dalam larutan natrium hidroksida (NaOH). Ekstraksi dilakukan dengan perendaman asam asetat 0,5M. Isolasi dilakukan dengan cara pengendapan menggunakan NaCl dilanjutkan proses dialisis. Isolat kolagen teripang gamma yang diperoleh memiliki rendemen sebesar 16,40% (bobot kering), nilai pH 6,08 dan derajat putih 77,02%. Gugus fungsi kolagen terdiri dari amida A (3412 cm-1), B (2929 cm-1), I (1654 cm-1), II (1554 cm-1), dan III (1239 cm-1). Asam amino utama penyusun kolagen yaitu glisin, prolin, dan alanin, masing-masing sebesar 16,88%; 6,71%; dan 6,42%. Kolagen yang dihasilkan merupakan kolagen tipe I, diduga terdiri dari 3 rantai a1 yang homolog dengan berat molekul 130,33 kDa.

Golden Sea Cucumber: Identification and the Antioxidant Activity of Its Collagen Hydrolysates

“…reported. This result was used as a preliminary data for non-alcohol pre-treatment in the collagen extraction to remove fat instead of those conducted by Fawzya et al (2016) and Nagai, Tanoue, Kai, and Suzuki (2015). The moisture, ash, protein and fat contents of Stichopus varied from 90.86 to 95.14; 31.69 to 56.12; 30.73 to 54.32 and 1.46 to 4.89%, respectively.…”

“…Research on the biological activity of sea cucumbers from Nusa Tenggara have been reported, including radical scavenging activity of ethanolic extract of Holothuria leucospilota, H. atra, H. fuscocinerea, and H. excellens (Pangestuti et al, 2016), -glucosidase inhibition of methanolic extract of S.hermanni (Mariyanti, 2017), and tyrosinase inhibitor activity of S. hermanni collagen (Safithri et al, 2018). Other explorations of golden sea cucumber or gamat (S. hermanni or S. variegatus) from various locations that have been published were studies on collagen extraction (Alhana, Suptijah, & Tarman, 2015;Fawzya, Chasanah, Poernomo, & Khirzin, 2016), sulfated glycosaminoglycan content (Masre, Yip, Sirajudeen, & Ghazali, 2010), angiotensin-I-converting enzyme (ACE) inhibitor and antioxidant activity of collagen peptide (Khirzin et al, 2015), the potential of S. hermanii to improve the growth of stem cells (Arundina, Suardita, Setiabudi, & Ariani, 2016), the effect of sea cucumber extract on the lymphocytes numbers of Wistar rat's oral mucus during the healing process from a traumatic ulcer (Arundina, Yuliati, Soesilawati, Damaiyanti, & Maharani, 2015); the growth-promoting effect of S. variegatus its water extract to boost the proliferation of spinal astrocytes (Patar, Jamalullail, Jaafar, & Abdullah, 2012) and the ability of sulfated glycosaminoglycan from S. hermanni integument in the process of wound healing (Masre et al, 2010).…”

Physicochemical characteristics of acid soluble collagen from the skin of Parang parang fish (Chirocentrus dorab)

“…Warna kolagen disebabkan oleh pigmen dari bahan baku dan selain itu, warna kolagen dapat disebabkan oleh metode isolasi yang digunakan. Menurut Fawzya et al (2016) metode kolagen larut asam dapat memberikan warna kolagen yang lebih putih dibandingkan dengan dengan menggunakan metode hidroekstraksi, karena penggunaan konsentrasi asam yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode hidro-ekstraksi. Perendaman dengan menggunakan basa atau asam menyebabkan pengembangan pada kulit sehingga pigmen dapat dieliminasi (Jaswir et al 2011) .…”

“…Glisin terdapat pada posisi ketiga susunan asam amino tripel heliks kolagen (Gly-X-Y). Posisi X adalah prolin dan posisi Y adalah hidroksiprolin yang akan membentuk triple heliks (Fawzya et al 2016). Berdasarkan hasil analisis kolagen kulit ikan parang parang memiliki kadar asam amino glisin yaitu 26,69 % dan hampir menempati sepertiga dari jumlah asam amino.…”

“…Namun demikian, berdasarkan penelitian Kurniawan (2016) pada kolagen kulit ikan parang parang yang diisolasi dengan metode hidroekstraksi jumlah asam amino glisin lebih tinggi dibandingkan dengan metode kolagen larut asam yaitu 28.24%. Fawzya et al (2016) menyatakan bahwa perbedaan kadar asam amino pada bahan baku yang sama dapat disebabkan oleh metode isolasi, bahan isolasi, dan metode penentuan asam amino.…”