2023
DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v9i2.1800
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Islamic Thoughts of Sambas Ulama of the 19th and 20th Centuries: Typology of Thoughts of Ahmad Khatib Sambas and Muhammad Basiuni Imran

Abstract: Kesultanan Sambas wilayah paling utara Borneo Barat tidak ketinggalan dalam perkembangan pemikiran keislaman, dengan tampilnya ulama besar Sambas yaitu Ahmad Khatib Sambas dan Muhammad Basiui Imran. Secara khusus kajian ini membicarakan tentang tipologi pemikiran keislaman kedua ulama tersebut. Kajian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah meliputi empat langkah yaitu heuristik (pengumpulan data) berupa naskah-naskah seperti Daftar Sedjarah Perdjalanan Hidup Dari Hadji Mohammad Basiuni Imran dan Surat P… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 12 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pola hidup yang dimaksud adalah tentang bagaimana cara bertahan hidup, bersosialisasi dengan lingkungan dan alam, yang kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh penduduk lokal (Melayu). Masyarakat Melayu Sambas masa selanjutnya merupakan sub suku yang terbentuk dari proses islamisasi yang dilakukan oleh Raden Sulaiman ketika mendirikan Kesultanan Sambas pada awal abad ke-17 (Jaelani & Risa, 2023). Perpaduan antara kebudayaan Melayu dan Islam dapat terjadi karena falsafah Islam serasi dengan kehidupan dan jiwa orang Melayu, (Hasbullah, 2014), sehingga Sambas memiliki banyak asset budaya dan tradisi.…”
unclassified
“…Pola hidup yang dimaksud adalah tentang bagaimana cara bertahan hidup, bersosialisasi dengan lingkungan dan alam, yang kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh penduduk lokal (Melayu). Masyarakat Melayu Sambas masa selanjutnya merupakan sub suku yang terbentuk dari proses islamisasi yang dilakukan oleh Raden Sulaiman ketika mendirikan Kesultanan Sambas pada awal abad ke-17 (Jaelani & Risa, 2023). Perpaduan antara kebudayaan Melayu dan Islam dapat terjadi karena falsafah Islam serasi dengan kehidupan dan jiwa orang Melayu, (Hasbullah, 2014), sehingga Sambas memiliki banyak asset budaya dan tradisi.…”
unclassified