2020
DOI: 10.31092/kuat.v2i2.925
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Iptek Bagi Umkm Kemplang Di Kampung Talang Jawa, Kota Palembang

Abstract: Usaha mikro kemplang ibu Asni  diawali dari mengikuti pelatihan pembuatan kemplang ikan lele dari program mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Palembang tahun 2015. Hasil pelatihan tersebut dilanjutkan dengan uji coba pembuatan produk kemplang dengan menggunakan ikan lele karena di wilayah tersebut terdapat beberapa penduduk sebagai peternak lele. Terapat  kendala dari aspek bahan baku ikan, kemampuan produksi terbatas, peralatan yang masih sederhana, penirisan minyak menggunakan koran bekas dan proses produ… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil analisa, salah satu permasalahan dari usaha mitra adalah tidak adanya standar kualitas prosedur dalam proses produksi sehingga banyaknya hasil produksi yang tidak stabil mulai dari tekstur, bentuk, warna, dan rasa yang juga dialami oleh pelaku usaha kecil lainnya (Utami & Erliza Yuniarti, 2020). Selama ini dalam melakukan proses produksi, Ibu Atim Atim tidak menggunakan sebuah takaran yang jelas dan terukur dalam proses produksinya sehingga dalam pelaksanaannya Ibu Atim hanya mengandalkan perasaan untuk mengatur jumlah atau takaran dari komposisi produknya tersebut, sehingga menyebabkan inkonsistensi produk beliau yang akan dijual ke warung dalam konteks rasa, tekstur, bentuk, warna, dan lain-lain.…”
Section: Pendampingan Manajemen Produksiunclassified
“…Berdasarkan hasil analisa, salah satu permasalahan dari usaha mitra adalah tidak adanya standar kualitas prosedur dalam proses produksi sehingga banyaknya hasil produksi yang tidak stabil mulai dari tekstur, bentuk, warna, dan rasa yang juga dialami oleh pelaku usaha kecil lainnya (Utami & Erliza Yuniarti, 2020). Selama ini dalam melakukan proses produksi, Ibu Atim Atim tidak menggunakan sebuah takaran yang jelas dan terukur dalam proses produksinya sehingga dalam pelaksanaannya Ibu Atim hanya mengandalkan perasaan untuk mengatur jumlah atau takaran dari komposisi produknya tersebut, sehingga menyebabkan inkonsistensi produk beliau yang akan dijual ke warung dalam konteks rasa, tekstur, bentuk, warna, dan lain-lain.…”
Section: Pendampingan Manajemen Produksiunclassified