2021
DOI: 10.1088/1757-899x/1088/1/012085
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

IoT: Theft detection of the mosque charity box through Arduino R3 with HC-SR501 sensor and MC-38 sensor

Abstract: The purpose of this research is to detect and store data on theft of mosque charity boxes using the Internet of Things (IoT) by activating short message notifications on smartphones and database servers through a web framework. The focus of this research is the use of Arduino R3 as a microcontroller that regulates the detection of theft of a mosque’s charity box with a passive infrared sensor HC-SR501, a magnetic switch sensor MC-38, and sending short message notifications and storing detection results to a da… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 29 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Terkait penelitian sistem keamanan kotak amal, Arianti [3], melakukan perancangan dengan basis IoT (Internet of Thing) memanfaatkan sensor sidik jari sebagai akses utama pada kotak amal dan memambahkan sensor photodioda sebagai deteksi ketika kotak amal dipindah tempatkan, sementara Syahputra [4], membuat akses sistem keamanan kotak amal rancangannya menggunakan sensor RFID (Radio Frequency Identification) dan dibekali dengan sensor PIR (Passive Infra Red) yang berperan sebagai deteksi pencuri, Defnizal [5], juga menggunakan sensor RFID sebagai akses utama kotak amal namun terdapat tambahan sensor yaitu sensor ultrasonik yang fungsinya sebagai pengukur jarak ketinggian kotak amal dari lantai antisipasi apabila kotak amal diangkat dan dibawa kabur oleh pencuri, penelitian lain dilakukan oleh Setiawan [6], menerapkan deteksi dengan sensor magnetic switch MC-38 kondisi aman akan terbaca ketika tutup dan badan kotak amal menyatu atau saat kotak amal tertutup, apabila kotak terbuka lebih dari 3 (tiga) cm menandakan idikasi kondisi kotak amal sedang tidak aman dan akan memicu buzzer berbunyi, sedangkan Suriana [7], pada rancangannya menggunakan NodeMCU ESP32 yang merupakan mikrokontroler dengan modul wifi didalamnya memungkinkan alat dapat dipantau melalui aplikasi telegram, akses utama menggunakan sensor sidik jari dan deteksi adanya pencuri menggunakan sensor magnetik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terkait penelitian sistem keamanan kotak amal, Arianti [3], melakukan perancangan dengan basis IoT (Internet of Thing) memanfaatkan sensor sidik jari sebagai akses utama pada kotak amal dan memambahkan sensor photodioda sebagai deteksi ketika kotak amal dipindah tempatkan, sementara Syahputra [4], membuat akses sistem keamanan kotak amal rancangannya menggunakan sensor RFID (Radio Frequency Identification) dan dibekali dengan sensor PIR (Passive Infra Red) yang berperan sebagai deteksi pencuri, Defnizal [5], juga menggunakan sensor RFID sebagai akses utama kotak amal namun terdapat tambahan sensor yaitu sensor ultrasonik yang fungsinya sebagai pengukur jarak ketinggian kotak amal dari lantai antisipasi apabila kotak amal diangkat dan dibawa kabur oleh pencuri, penelitian lain dilakukan oleh Setiawan [6], menerapkan deteksi dengan sensor magnetic switch MC-38 kondisi aman akan terbaca ketika tutup dan badan kotak amal menyatu atau saat kotak amal tertutup, apabila kotak terbuka lebih dari 3 (tiga) cm menandakan idikasi kondisi kotak amal sedang tidak aman dan akan memicu buzzer berbunyi, sedangkan Suriana [7], pada rancangannya menggunakan NodeMCU ESP32 yang merupakan mikrokontroler dengan modul wifi didalamnya memungkinkan alat dapat dipantau melalui aplikasi telegram, akses utama menggunakan sensor sidik jari dan deteksi adanya pencuri menggunakan sensor magnetik.…”
Section: Pendahuluanunclassified