INVESTIGASI DAN ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA PERCAKAPAN GRUP WHATSAPP MENGGUNAKAN NIST SP 800-86 dan SUPPORT VECTOR MACHINE

Abstract

WhatsApp merupakan platform instant messaging yang populer di Indonesia. Berdasarkan statistik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2019 bahwa WhatsApp juga dinyatakan sebagai platform yang sering digunakan untuk mendukung tindak kejahatan. Oleh sebab itu penyidik memerlukan pemodelan untuk mempermudah dalam mengklasifikasikan konten negatif atau positif dari barang bukti digital berupa percakapan. Pemodelan dalam bentuk klasifikasi dapat membantu penyidik untuk mendeteksi kualitas percakapan pada suatu grup sehingga dapat mempercepat proses penyidikan. Dalam penelitian ini menggunakan algoritma Support Vector Machine (SVM) untuk mengklasifikasikan kualitas percakapan pada suatu grup. Pada penelitian ini berhasil mengklasifikan barang bukti digital berupa percakapan suatu grup dengan persentase kurang lebih 96,21% konten negatif. Nilai persentase tersebut dapat dijadikan suatu indikator awal dalam deteksi kualitas percakapan yang bersifat negatif. Sehingga pihak penyidik dapat mengambil tindakan penyidikan lebih intensif terkait percakapan yang bersifat negatif.

Implementation of Cryptography Using the RSA (Rivest-Shamir-Adleman) Algorithm in Encoding Text Messages and Documents

“…Contohnya pada pengiriman sebuah pesan menggunakan email, layanan pesan singkat atau SMS, dan WhatsApp [1]. Selain memiliki keunggulan internet juga memiliki kelemahan, penggunaan internet yang begitu besar dapat memicu hal-hal negatif, seperti mendapatkan informasi hoax melalui aplikasi chatting (WhatsApp, Line, Telegram) dengan presentase mencapai 62.8% [2]. Maka dari itu, diperlukan tindakan pencegahan untuk mengamankan isi pesan dengan cara penyandian pesan sebelum dikirim ke pihak yang bersangkutan.…”

Identification of Whatsapp Digital Evidence on Android Smartphones using The Android Backup APK (Application Package Kit) Downgrade Method

“…The results of the acquisition and extraction with the Android backup method cannot see the contents of WhatsApp communications on smartphones due to the ability of the tools that can only describe the WhatsApp database up to a certain version that the mobile forensics device can decrypt [34,35,36,37].…”

Pelatihan Penggunaan Aplikasi Arloopa terhadap Dewan Guru SMP 258 Cibubur Jakarta Timur

“…Sejalan dengan pengertian tersebut, belajar adalah suatu hasil pasangan rangsangan (Agustina & Tidakr, 2016) dan tanggapan yang kemudian diadakan penguatan kembali secara terus menerus (Purwadana & Putra, 2020). Proses pembelajaran dalam aspek kognitif memiliki tujuan tercapainya kemampuan mengingat (Keran, 2016) (mengingat, mengulang, dan mengungkap kembali); mengerti (membantu dan menjelaskan); menerapkan (menggunakan dan menerapkan) (Dewi & Winata, 2018); menganalisis (membandingkan, mendeteksi, dan menyelidiki) (Hariyadi et al, 2020); mengevaluasi (menilai, kritik dan menyimpulkan) (Utari et al, 2011) (Menciptakan, memproduksi, membuat, memprediksi) (Gunawan & Palupi, 2016).…”