Abstract:Keluarga merupakan orang-orang yang terkena dampak langsung dari anggota keluarga penderita skizofrenia. Keluarga juga pihak yang menderita seperti halnya penderita skizofrenia, bahkan skizofrenia merupakan gangguan yang dapat berlangsung seumur hidup, menjadi beban finansial dan emosional yang berat serta berkepanjangan bagi keluarga. Keluarga menanggung beban stigma yang cenderung melekat kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga penderita skizofrenia. Keluarga dalam merawat penderita skizofrenia membu… Show more
“…In this case, the better a person's knowledge, the level of family efficacy in treating patients who are experiencing mental disorders also increases (Livana et al, 2020) Marselinus Febriadi, Badar, Gajali Rahman/KESANS Based on the results of the analysis conducted using Chi-Square test, obtained value ρ-value = 0.00 is less than the value of α= 0.05 or (0.00 <0.05), that means there is a significant relationship between knowledge of mental disorders and the level of efficacy of families caring for mental patients. These results are in line with research conducted by (Rokhyati et al, 2019) There is a relationship between knowledge of mental disorders and the level of efficacy of families caring for mental patients. Qualified knowledge of psychiatric disorders gives adequate impetus to family efficacy in treating mental patients.…”
Section: Relationship Of Knowledge With Family Efficacy Level Of Cari...supporting
Introduction: Mental health is one of the most important health problems in the world, including in Indonesia. People still have a low understanding of mental disorders. Objective: to determine the relationship between knowledge and community stigma with the level of family efficacy in treating mental disorders in the Barong Tongkok Health Center Work Area. Methods: The research design is a descriptive correlation with a cross-sectional approach. The population in the Working Area of ??the Barong Tongkok Health Center is 82 people. Using total sampling. The statistical test used is Chi-Square. Result and Discussion: There is a relationship between knowledge and family efficacy in treating mental patients (?-value = 0.00). There is a relationship between community stigma and the level of family efficacy in treating mental patients (?-value = 0.01). Conclusion: The stigma created by society towards people with mental disorders indirectly causes families or people around people with mental disorders to be reluctant to provide proper treatment
“…In this case, the better a person's knowledge, the level of family efficacy in treating patients who are experiencing mental disorders also increases (Livana et al, 2020) Marselinus Febriadi, Badar, Gajali Rahman/KESANS Based on the results of the analysis conducted using Chi-Square test, obtained value ρ-value = 0.00 is less than the value of α= 0.05 or (0.00 <0.05), that means there is a significant relationship between knowledge of mental disorders and the level of efficacy of families caring for mental patients. These results are in line with research conducted by (Rokhyati et al, 2019) There is a relationship between knowledge of mental disorders and the level of efficacy of families caring for mental patients. Qualified knowledge of psychiatric disorders gives adequate impetus to family efficacy in treating mental patients.…”
Section: Relationship Of Knowledge With Family Efficacy Level Of Cari...supporting
Introduction: Mental health is one of the most important health problems in the world, including in Indonesia. People still have a low understanding of mental disorders. Objective: to determine the relationship between knowledge and community stigma with the level of family efficacy in treating mental disorders in the Barong Tongkok Health Center Work Area. Methods: The research design is a descriptive correlation with a cross-sectional approach. The population in the Working Area of ??the Barong Tongkok Health Center is 82 people. Using total sampling. The statistical test used is Chi-Square. Result and Discussion: There is a relationship between knowledge and family efficacy in treating mental patients (?-value = 0.00). There is a relationship between community stigma and the level of family efficacy in treating mental patients (?-value = 0.01). Conclusion: The stigma created by society towards people with mental disorders indirectly causes families or people around people with mental disorders to be reluctant to provide proper treatment
“…SKIZOFRENIA DALAM KUMPULAN CERPEN PARABAN TUAH KARYA ELOK TEJA SUMINAR: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ABNORMAL. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 9( 1 hubungan antar personal (keinginan untuk menjauhkan diri dari masyarakat) (Ardani, 2007;Davison, 2014;Triyani, Dwidiyanti, & Suerni, 2019).…”
Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi. Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.
“…Efikasi diri memiliki arti keyakinan yang disertai dengan kemampuan percaya dengan dirinya sendiri untuk mengerjakan suatu tugas, menggapai tujuan, ataupun bila ada hambatan dapat diaatasi 7 . Efikasi diri sendiri memiliki 3 aspek yaitu kekuatan (strength), generalisasi (generalization) dan kesulitan tugas (level) 8 .…”
Section: Abstrakunclassified
“…Penelitian didapatkan data responden akan mudah untuk menyerah, serta mengeluh saat menghadapi tugas yang banyak secara berbarengan atau saat kondisi yang beda dari rutinitasnya. Dalam studi lain, aspek ini terlihat ketika mereka melakukan sesuatu yang baik untuk mengendalikan diri dalam situasi sulit, dan mereka tetap berusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan bermain seperti anak-anak lain seusia mereka 7 . Dari hasil penelitian efikasi diri dari ketiga aspek tersebut dan beberapa penelitian lainnya sangat penting untuk penderita talasemia meningkatkan efikasi diri, dan usaha ketika melakukan kegiatan seperti bermain dengan teman sebaya maupun saat anak belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya.…”
Anak yang terdiagnosis talasemia akan menjalani transfusi darah yang dilakukan berulang, teratur dan rutin. Transfusi darah akan menyebabkan efek samping psikososial salah satunya penurunan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efikasi diri pada anak talasemia, baik usia sekolah maupun usia remaja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling. Jumlah sampel 71 responden dengan 54 responden anak usia sekolah dan 17 responden anak usia remaja. Analisis menggunakan distribusi frekuensi dengan median sebagai cut off. Anak usia sekolah 6-12 tahun dengan efikasi diri yang tinggi sebesar 52,7% dan memiliki efikasi diri rendah sebesar 46,3%. Anak usia remaja 13-18 tahun memiliki efikasi diri yang tinggi sebesar 35,3% serta memiliki efikasi diri yang rendah sebesar 64,7%. Hasil penelitian ini diharapkan adanya upaya dengan penguatan dan dukungan terhadap sakit yang dialami anak untuk meningkatkan efikasi diri khususnya pada anak usia remaja 13-18 tahun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.