Penelitian dilakukan di Desa Batik Nau,Kabupaten Bengkulu Utara, yang rentan terhadap banjir. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi resitivitas dan porositas batuan serta kondisi geologi untuk menilai potensi daerah yang rentan terdampak banjir.Dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger untuk Metode Vertical Electrical Sounding (VES) pada 30 titik penelitian di sepanjang daerah rawan banjir. Data utama diperoleh menggunakan alat Geolistrik IP Meter MAE X612-EM, kemudian diproses dengan perangkat lunak Progress 3.0 untuk menghasilkan gambaran Resistivity Log 1D, yang kemudian diinversikan dan dianalisis untuk menyesuaikan dengan peta geologi. Selanjutnya, dilakukan analisis matematis secara 3D dengan menggunakan perangkat lunak Voxler 4.0 untuk mendapatkan hasil gambaran porositas secara pelapisan. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa lapisan bawah permukaan tanah di Desa Batik Nau ratarata dipenuhi dengan batuan alluvium yang berjenis lempung (clay), kerikil pasiran, dan napal. Rata-rata porositas yang rendah menunjukkan bahwa daerah penelitian ini cenderung jenuh air sehingga menyebabkan terjadinya banjir pada musim hujan.