2015
DOI: 10.1177/0146107914564824
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Intergroup Conflict and Matthew 23: Towards Responsible Historical Interpretation of a Challenging Text

Abstract: Matthew 23 is challenging because of the nature of the attack Jesus mounts on the scribes and the Pharisees and the way texts such as this have subsequently figured in persecution of the Jews. Responsible historical interpretation of Matthew 23 requires that we pay the closest attention to the precise nature of the intergroup conflict evident in the text in its particular setting, especially by use of social-scientific theory (here drawn from social identity theory). After denying “race” any role in designatin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2016
2016
2021
2021

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 23 publications
(2 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pada ayat ke-3, Yesus memerintahkan kepada orang banyak dan murid-murid-Nya untuk melakukan ajaran ahli Taurat dan orang Farisi (panta oun osa ean eiposin umin poiesate kai tereite, tetapi secara bersamaan dalam ayat 3), Yesus juga melarang mereka untuk menuruti perbuatan-perbuatan mereka (kata de ta auton me poieite, legounsin garkai ou poiousin), 14 karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. 15 Dengan demikian, nats ini mengindikasikan pada paralelisme dan penulisan yang menekankan fakta bahwa ada inkonsistensi antara kata-kata dan tindakan yang menjadi kritik bagi para pemimpin agama.…”
Section: Genre Literer Matius 23:1-12unclassified
“…Pada ayat ke-3, Yesus memerintahkan kepada orang banyak dan murid-murid-Nya untuk melakukan ajaran ahli Taurat dan orang Farisi (panta oun osa ean eiposin umin poiesate kai tereite, tetapi secara bersamaan dalam ayat 3), Yesus juga melarang mereka untuk menuruti perbuatan-perbuatan mereka (kata de ta auton me poieite, legounsin garkai ou poiousin), 14 karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. 15 Dengan demikian, nats ini mengindikasikan pada paralelisme dan penulisan yang menekankan fakta bahwa ada inkonsistensi antara kata-kata dan tindakan yang menjadi kritik bagi para pemimpin agama.…”
Section: Genre Literer Matius 23:1-12unclassified