2015
DOI: 10.29313/gmhc.v3i2.1548
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Insidensi dan Karakteristik Hepatotoksisitas Obat Antituberkulosis pada Penderita Tuberkulosis dengan dan tanpa Infeksi HIV

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kejadian hepatotoksik pada populasi yang mendapatkan terapi anti tuberkulosis di Indonesia berkisar antara 22,5 -43% [1]- [4]. Berdasarkan data tersebut, maka resiko hepatotoksik populasi nasional lebih tinggi daripada rata-rata populasi negara berkembang (8 -39%) dan negara maju (3 -4%).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kejadian hepatotoksik pada populasi yang mendapatkan terapi anti tuberkulosis di Indonesia berkisar antara 22,5 -43% [1]- [4]. Berdasarkan data tersebut, maka resiko hepatotoksik populasi nasional lebih tinggi daripada rata-rata populasi negara berkembang (8 -39%) dan negara maju (3 -4%).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan data tersebut, maka resiko hepatotoksik populasi nasional lebih tinggi daripada rata-rata populasi negara berkembang (8 -39%) dan negara maju (3 -4%). Sehingga hepatotoksik menjadi salah satu masalah bagi pasien tuberkulosis dalam menjalani protokol terapi [1]. Kelompok enzim N-acetyltransferase 2 (NAT2) dengan kemampuan asetilasi lambat, menyebabkan kejadian hepatotoksik pada banyak populasi yang mengonsumsi isoniazid [5], [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified