AbstrakKegiatan ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pakan ternak, serta memberi edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan sampah organik. Proses pembuatan secara umum dibagi ke dalam dua tahap, pertama proses pencampuran bahan, kedua proses fermentasi bahan. Pada proses pencampuran, sampah organik sebagai bahan pokok dicampur secara berlapis dengan bahan tambahan (sampah kebun, katul atau dedak) kemudian disemprotkan dengan cairan organik EM4 yang telah dilarutkan dalam air. Untuk proses fermentasi dilakukan dengan memadatkan bahan yang telah dicampur, dan ditutup rapat tanpa oksigen selama minimal 21 hari. Hasil fermentasi berupa pakan ternak siap konsumsi yang tidak lagi mengeluarkan aroma busuk sampah dan bebas dari belatung. Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan terkait pemanfaatan sampah organik menjadi pakan ternak.AbstractThis activity aims to determine the process of processing household organic waste into animal feed, as well as to provide education to the public regarding the use of organic waste. The manufacturing process is generally divided into two stages, the first is the mixing process, the second is the fermentation process. In the mixing process, organic waste as the main ingredient is mixed in layers with additional ingredients (garden waste, and bran) and then sprayed with organic liquid EM4 which has been dissolved in water. The fermentation process is carried out by compacting the mixed material, and tightly closed without oxygen for at least 21 days. The fermented product is ready-to-eat animal feed that no longer emits the smell of rotting garbage and is free of maggots. The benefit of this activity is to increase public awareness of Kuwaron Village, Gubug District, Grobogan Regency regarding the use of organic waste into animal feed.Keywords: animal feed; fermentation; organic; trash