Inklusi Keuangan: Pemoderasi Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah

Abstract

Penelitian bermaksud menganalisis inklusi keuangan sebagai pemoderasi literasi keuangan terhadap kinerja usaha mikro kecil menengah (UMKM). Data penelitian diperoleh dari kuesioner yang diberikan melalui Google Form kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Jabodetabek. Pengambilan sampel menggunakan quota sampling, dimana jumlah sample dibatasi sampai dengan 282 responden. Partial Least Square Regression digunakan dalam analisis. WarpPLS digunakan untuk memudahkan dalam menguji peran pemoderasi. Hasil penelitian mampu membuktikan bahwa inklusi keuangan menjadi pemoderasi literasi keuangan terhadap kinerja usaha.
 Research intends to analyze financial inclusion as a moderation of financial literacy to the performance of micro, small and medium enterprises (MSME’s). The research data was obtained from questionnaires distributed through Google Form to owners of Micro, Small and Medium Enterprises in Jabodetabek. Sampling uses quota sampling, where the number of samples is limited to 282 respondents. Partial Least Square Regression is used as an analytical approach where WarpPLS is used to facilitate in testing the role of moderation. The results of the study proved that financial inclusion becomes a moderation of financial literacy to business performance.

Mengungkap Keterkaitan Inklusi dan Literasi Keuangan dengan Kinerja dan Keberlanjutan UMKM di Perkotaan

“…Inklusi keuangan adalah akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan formal (Lastari, et al, 2023). Kinerja keuangan adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan laba (Andriyani & Mulyanto, 2022). Keberlanjutan usaha adalah kemampuan suatu usaha untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang (Yunus, et al, 2022).…”

Pengaruh Inklusi Keuangan, Pengelolaan Keuangan, terhadap Kinerja UMKM Sektor Kuliner di Kota Yogyakarta

“…Inklusi keuangan adalah program yang dimaksudkan untuk membuat masyarakat khususnya kelas menengah-bawah mengerti dan menggunakan jasa layanan institusi keuangan utamanya perbankan (Andriyani & Mulyanto, 2022). Sehingga finansial inclusion baiknya dipahami sebagai dimensi utama dari jasa layanan keuangan, yaitu ases atas kredit pemodalan dengan skema peminjman kredit oleh negara melalui program kredit usaha rakyat ( KUR) (Kosanke, 2019).…”

Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, Dan Fintech Terhadap Keberlangsungan Bisnis Umkm

“…Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satu yang paling utama karena adanya pembatasan mobilitas sosial. Keberlangsungan usaha dipengaruhi oleh cara pandang pemilik atau manajer terhadap risiko, tanggung jawab, kerja keras, pengalaman usaha, kepercayaan diri, dan sikap inovatif (Andriyani & Mulyanto, 2022). Faktor penentu kesuksesan bisnis pada UMKM dukungan bisnis, faktor individu, ketersediaan modal, dan faktor manajemen (Al-Tit et al, 2019).…”

“…Hal ini menunjukkan bahwa sikap manajer/pemilik merupakan faktor penting dalam menjaga keberlangsungan usaha, karena secara langsung mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan. Literasi keuangan menentukan kemampuan UMKM dalam menghasilkan profit untuk menjaga kelangsungan usaha (Andriyani & Mulyanto, 2022) Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pentingnya literasi keuangan dalam menjaga keberlangsungan UMKM. Perusahaan yang "melek keuangan" dalam praktiknya akan melakukan pengelolaan keuangan yang baik sehingga dapat mendorong perkembangan dan keberlanjutan usaha.…”