2020
DOI: 10.1108/ebr-12-2019-0306
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Injecting courage into strategy: the perspective of competitive advantage

Abstract: Purpose This study aims to examine the mediating effect of four antecedents of competitive advantage on the linkage of risky strategy to firm performance, measured by revenue dynamics. It considers the roots of competitive advantage to highlight different patterns and foundations of achieving superior performance. It investigates whether pursuing a risky strategy fosters revenue dynamics growth and whether different mediators are included in that relationship. Design/methodology/approach Path analysis (struc… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 138 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kinerja perusahaan berhubungan dengan keberhasilan yang digapai oleh perusahaan di mana keberhasilan tersebut biasanya diukur menggunakan pengukuran yang Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya 2024 123 bersifat subyektif atau obyektif (Aliyyah et al, 2021). Pengukuran kinerja yang obyektif dinilai lebih baik daripada pengukuran kinerja yang subyektif (Radomska et al, 2021). Pengukuran kinerja yang obyektif dapat dilihat berdasarkan sudut pandang finansial yang meliputi keberhasilan finansial meliputi pemanfaatan sumber daya, dan pangsa pasar secara maksimal, sedangkan pengukuran kinerja yang subyektif dapat dilihat berdasarkan sudut pandang non-finansial yang meliputi kualitas layanan, kepuasan personel, dan kepuasan pelanggan (Kennett et al, 2020).…”
Section: Kinerjaunclassified
“…Kinerja perusahaan berhubungan dengan keberhasilan yang digapai oleh perusahaan di mana keberhasilan tersebut biasanya diukur menggunakan pengukuran yang Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya 2024 123 bersifat subyektif atau obyektif (Aliyyah et al, 2021). Pengukuran kinerja yang obyektif dinilai lebih baik daripada pengukuran kinerja yang subyektif (Radomska et al, 2021). Pengukuran kinerja yang obyektif dapat dilihat berdasarkan sudut pandang finansial yang meliputi keberhasilan finansial meliputi pemanfaatan sumber daya, dan pangsa pasar secara maksimal, sedangkan pengukuran kinerja yang subyektif dapat dilihat berdasarkan sudut pandang non-finansial yang meliputi kualitas layanan, kepuasan personel, dan kepuasan pelanggan (Kennett et al, 2020).…”
Section: Kinerjaunclassified